22.4 C
New York
Tuesday, June 18, 2024

Polda Sumut Selidiki Laporan Dugaan Malpraktik Dokter RS Bina Kasih Medan

Medan, MISTAR.ID

Polda Sumatera Utara mengaku sudah menerima laporan anggota TNI Serka H Sitompul yang melaporkan oknum dokter Rumah Sakit Bina Kasih Medan terkait dengan dugaan malpraktik. Saat ini sedang dalam penyelidikan.

“Ya, sudah kita Terima laporannya. Dalam penyelidikan. Penyelidikan itu merupakan mengambil keterangan saksi pelapor. Ya masih pelapor,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (20/7/2023).

Ia mengatakan, penyidik akan memanggi para saksi. Namun belum dijelaskan kapan pemanggilan para saksi dilakukan.

“Itu semua tergantung penyidik,” ujar dia.

Baca juga: Dokter PNS Korban Tabrakan Kereta Api di Asahan Merupakan Kepala Puskesmas

Berita sebelumnya, seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Bina Kasih Medan bernama HP dilaporkan oleh seorang anggota TNI Serka H Sitompul, ke Polda Sumut, Sabtu (15/7/2023).

Kepada mistar, Senin (17/5/2023), H Sitompul yang bertugas di Kodam I/BB mengatakan, oknum dokter itu diduga salah potong urat saraf pada tangan sebelah kanan anaknya RSS (6). Akibatnya tangan anaknya nyaris diamputasi ketika dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.

“Itulah pak, kan saya disini sendiri, mungkin ada penyumbatan atau mungkin terpotong saya uratnya itu makanya kita rujuk ke rumah sakit Adam Malik. Kalau di Adam Malik kan lengkap dokternya,” kata Holmes menirukan ucapan dokter itu.

Baca juga: Anaknya Diduga Jadi Korban Malpraktik, Anggota TNI Laporkan Oknum Dokter ke Polda Sumut

Atas kejadian itu, oknum dokter itu sempat meminta agar persoalan ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Oknum dokter itu pun sempat menjanjikan akan memberi tangan palsu kepada anaknya jika jadi diamputasi.

“Minta mediasi jangan dikembangkan. Dia mengaku salah,” kata dia sambil menunjukkan surat laporan nomor STTLP/B/840/VII/SPKT/Polda Sumatera Utara.

H Sitompul menjelaskan, dugaan malpraktik itu bermula ketika anaknya terjatuh dari atas punggung sapi pada 18 Mei 2023. Kemudian, bocah 6 tahun itu dibawa ke RS Bina Kasih Medan Jalan TB Simatupang untuk mendapatkan pertolongan.

“Sempat di IGD. Terus keesokan harinya anak saya dibawa ke ruang operasi,” kata dia anggota TNI itu.

Baca juga: Pekan Ini, Poldasu Panggil Terlapor Dugaan Malpraktik di RS Murni Teguh

Selesai operasi, Holmes dipanggil oleh dokter yang menangani. Di sini dia menanyakan kondisi anaknya apakah kemungkinan cacat atau tidak. Namun saat itu dokter menyatakan kepadanya kalau anaknya tidak akan cacat.

“dokter menjawab tidak,” katanya.

Beberapa waktu kemudian anaknya mengaku kesakitan dan sesak nafas. Saat pembalut ditangan dibuka ternyata sudah membusuk dan bernanah.

Baca juga: Tim Dokter Seleksi Keswa Polda Sumut Beberkan Penyebab 6 Casis Polwan TMS

Kemudian anaknya itu dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan agar bisa mendapatkan perawatan lanjutan. Singkat cerita, anaknya malah akan diamputasi. Tangan kanannya akan dipotong karena dianggap luka dialami tidak bisa tertolong.

“Saya menolak diamputasi dan anak saya pulang dari rumah sakit,” katanya.

Disinilah dia kemudian protes ke dr HP SpoT kenapa anaknya sampai harus diamputasi. Padahal, dia sebelumnya diduga tidak menjelaskan.(Saut/hm17)

Related Articles

Latest Articles