Medan, MISTAR.ID
Bripka LA salah seorang Polwan yang bertugas di Polrestabes Medan diamankan atas dugaan menjadi calo calon siswa (casis) karena dianggap memperburuk citra institusi Polri, beberapa waktu yang lalu.
“Tentu apa yang dilakukan oleh oknum ini dapat memperburuk citra lembaga. Adanya peristiwa ini merupakan pintu masuk untuk mengungkap dugaan apakah terorganisir, lalu apakah yang pertama atau memang lazim yang seperti itu,” ujar Praktisi Hukum sekaligus kriminolog Dr Redyanto Sidi, Jumat (18/6/21) sore.
Redy mengingatkan penting rasanya dicatat, apabila ada peristiwa serupa pernah terjadi, namun tidak terungkap. Jika dibiarkan, hal ini dapat berpengaruh kepada calon-calon siswa yang telah masuk ke dalam institusi. “Harapan kita, mudah-mudahan itu tidak terjadi,” katanya.
Baca Juga:Jadi Calo Siswa Bintara Polri, Oknum Polwan di Polrestabes Medan Ditangkap
Redy berharap kasus ini tidak terhenti pada oknum Polwan itu saja. Patut diduga ada faktor lain dan invisible hand yang bermain. Menurutnya, dari modus pengungkapan ini, oknum polwan disinyalir hanya sebagai pion saja.
“Usut sampai ke akarnya. Momen ini Kapolda harus mengevaluasi proses penerimaan. Lakukan tracing untuk mengungkap dugaan peristiwa serupa yang terjadi di masa sebelumnya,” pesan dia.
Mebes Polri, kata dia, dirasa perlu melakukan evaluasi jajaran tentang sistem penerimaan. “Ini adalah momentnya,” pungkas Redy.
Sementara Kasi Propam Polrestabes Medan Kompol Zonni Siregar tak begitu banyak berkomentar. Dihubungi via selulernya, Zoni mengatakan kasus ini tengah ditangani Polda Sumut. “Yang bersangkutan bertugas di Sat Binmas Polrestebes Medan. Kalau kesehariannya saya tidak tau, silahkan tanya ke Kasatnya. Intinya kasus ini sedang diproses, saya tidak bisa memberi keterangan,” ucapnya.
Sebelumnya, Bripka LA diamankan personil Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut, atas dugaan menjadi calo penerimaan calon siswa (casis) Polri.
Dalam menjalankan modus operandinya, Bripka LA merekrut 28 Casis Bintara Polri Polda Sumut TA 2021. Dia melibatkan joki untuk masing-masing Casis Bintara. Para joki itu berasal dari luar Sumatera Utara, yakni Jakarta dan Bandung.
Kasus itu terbongkar setelah adanya laporan dari salah seorang Casis Bintara Polri di luar dari 28 casis yang diurus Bripka LA. Seorang casis melaporkan kecurigaannya kepada seorang polisi pengawas yang menyebutkan seorang casis yang tidak pernah mengikuti test sebelumnnya, namun masuk mengikuti ujian akademik.
Dengan laporan itu, petugas yang tadi mengamankan oknum joki dimaksud dan setelah diinterogasi, dia mengakui. Berawal dari keterangan itu, dia menyebut direkrut oknum Polwan Bripka LA. Lalu, Bripka LA diamankan untuk diperiksa.
Dalam pemeriksaan, Bripka LA mengakui keterlibatannya dalam pengurusan Casis Bintara Polri Polda Sumut TA 2021. Setelah itu, Propam Poldasu menginventarisir nama-nama 28 Casis binatara Polri itu.
Dengan terbongkarnya kasus percaloan itu, para Casis Bintara Polri itu menjadi protes kepada oknum Polwan tersebut karena mereka khawatir akan gagal menjadi polisi. Sementara ke 28 Casis Bintara Polri itu langsung didiskualifikasi. (ial/hm12)
