Medan, MISTAR.ID
Koordinator Nusantara Pulau Sumatera Badan Nusantara (BEMNUS), Rastra Syiwa Gottama Siregar mendesak Pj Gubernur Sumatera Utara, Hasanudin untuk mencopot jabatan Kabir Bedi dari Direktur Utama PDAM Tirtanadi.
Rastra menjelaskan, Kabir Bedi harus dicopot dari jabatannya terkait dugaan keterlibatan dalam pengambil alihan Hutan Produksi di Areal 200 seluas 58,33 Ha, Desa Pante Cempa, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
“Saya meminta agar Pj Gubernur Sumatera Utara mencopot jabatan Kabir Bedi Dari Dirut PDAM, dan saya juga meminta agar Kejatisu ambil alih dalam penanganan DPO HJ kursaida karena HJ kursaidah masuk dalam wilayah hukum Kejatisu. Kami meminta Kabir Bedi diperiksa dalam pencarian DPO HJ Kursaidah oleh kejari kuala simpang yang menjadi terpidana yang sampai hari ini belum tertangkap,” ungkap Rastra, Jumat (10/11/23) Malam.
Baca Juga :Â Dugaan Korupsi Rp73,2 Miliar di PDAM Tirtanadi, Direktur Administrasi dan Keuangan Dipanggil Kejatisu
Ia juga menyinggung catatan hitam dirut PDAM Tirtanadi bukan hanya itu peralihan lahan, beberapa daerah di kota Medan juga mengeluhkan Pimpinan PDAM tersebut, seperti yang terjadi Pipa PDAM yang bocor di Jalan SM Raja sehingga membuat banjir, matinya aliran air di daerah Sunggal.
“Bahkan kasus beliau tak hanya di sini saja, banyak kejanggalan yang dihadapi masyarakat saat ini sehingga membuat catatan hitam kembali kepada Kabir Bedi,” katanya.
Dia mengatakan, banjir di Jalan Sm Raja akibat dari pipa yang bocor, begitu juga dengan viral di media sosial tentang air di daerah sunggal mati. “Ini dirut sudah tidak benar dari awal, dan hari ini banyaknya imbas masyarakat yang jelas jelas dia tidak bisa bekerja,” jelasnya.
Rastra menjelaskan, kasus ini akan dikawal secara serius dan mengajak seluruh pimpinan daerah yang berada di pulau Sumatera untuk mengkawal kasus ini sampai tuntas dan selesai. (khairul/hm24)
