Medan, MISTAR.ID
Dalam rangka pencegahan kekerasan pada anak dan Tindak Perdagangan Orang (TPO), Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Medan mengadakan pertemuan koordinasi dan kerjasama lintas sektor, di Aula Dinas Jalan A. Haris Nasution No. 17 Medan, Kamis (21/9/23).
Rapat dan kerjasama ini dihadiri berbagai lintas sektor vertikal seperti Kejaksaan, Komando Distrik Militer, Kantor Imigrasi, Dinas Ketenagakerjaan, Kecamatan, Guru BP, Forum Anak dan beberapa lainnya.
Kegiatan ini dilakukan agar dari berbagai sektor dapat terus memantau perkembangan tentang kekerasan pada anak dan TPO. Ketua Satgas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Syamsul menyampaikan kasus-kasus yang sering terjadi pada anak.
Baca juga:Â Tahun 2023 Kasus Kekerasan Anak Turun di Sumut
“Adapun anak yang dieksploitasi secara seksual, kemudian ada anak yang menyalahgunakan narkotika, seperti alkohol dan zat adiktif lainnya,” sebutnya.
Menanggapi masalah ini, seorang Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) di salah satu sekolah Kota Medan bertanya bagaimana tindakan seorang guru yang mengetahui siswanya mendapatkan kekerasan yang justru diperolehnya dari orangtua.
“Ada murid saya mengalami tindak kekerasan oleh orang tuanya. Ada yang dilempar gelas, dipukul hingga memar. Saya mengetahui dan ingin bertindak, tapi saya mendapat tekanan. Jika saya melapor maka habislah saya. Untuk itu bagaimana solusinya pak? Apa yang harus dilakukan?” tanyanya.
