17.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Catat, 4 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Darah Rendah

Jakarta, MISTAR.ID

Tekanan darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi ketika darah hanya memiliki tekanan 90/60 mmHg atau di bawahnya saat cek tensi. Kondisi tersebut biasanya menimbulkan beberapa gejala berupa pusing, lemas, mual, pandangan buram, hingga pingsan. Pada kasus yang parah, darah rendah juga dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa, seperti nafas pendek.

Pengobatan darah rendah bergantung pada usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan jenis penyebabnya. Nah, berikut adalah beberapa pilihan pengobatan darah rendah, antara lain:

  1. Meningkatkan Asupan Garam

Para ahli biasanya merekomendasikan untuk membatasi asupan garam karena natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, pengidap tekanan darah rendah terkadang dianjurkan untuk meningkatkan asupan garam agar tekanan darahnya dapat kembali normal.

Baca Juga:Ini Penyebab Gula Darah Tinggi dan Cara Mengatasinya

Meski begitu, pastikan untuk terlebih dahulu berdiskusi dan mengikuti anjuran dokter terkait takaran asupan garam tambahan yang sesuai. Sebab, kelebihan natrium dapat memicu terjadinya gagal jantung, terutama pada mereka yang sudah lanjut usia.

  1. Minum Air Putih Lebih Banyak

Salah satu cara pengobatan yang dianjurkan dalam mengatasi darah rendah adalah minum lebih banyak air putih. Pasalnya, cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi. Nah, kedua manfaat dari mengonsumsi lebih banyak air tersebut sama-sama penting dalam mengobati hipotensi.

  1. Menggunakan Stoking Kompresi

Stoking kompresi merupakan stoking elastis yang umumnya digunakan untuk membantu meredakan nyeri dan pembengkakan varises. Perlu diketahui bahwa penggunaan stoking kompresi dapat membantu mengurangi penggumpalan darah pada kaki pengidap darah rendah. Menariknya lagi, stoking kompresi juga dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan darah rendah dan melancarkan aliran darah.

Baca Juga:Waspada! 7 Jenis Makanan Ini Bisa Menyumbat Pembuluh Darah

  1. Penggunaan Obat-Obatan

Sebagian pengidap darah rendah tetap perlu minum obat untuk menormalkan tekanan darahnya. Biasanya, dokter akan menganjurkan obat seperti fludrocortisone, yang bekerja dengan cara meningkatkan retensi natrium oleh ginjal.

Tujuan menggunakan obat tersebut adalah untuk menimbulkan retensi cairan dan beberapa pembengkakan pada tubuh, sehingga tekanan darah dapat meningkat. Namun, retensi natrium juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan natrium. Maka, ketika pengidap darah rendah sedang mengonsumsi obat fludrokortison, penting untuk selalu memenuhi asupan kalium setiap harinya.

Selain fludrocortisone, dokter juga dapat menganjurkan penggunaan obat jenis midodrine. Nah, obat ini bekerja dengan cara mengaktifkan reseptor pada arteri dan vena terkecil untuk meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga:Tim PKM-K UNIMED Ciptakan Snack Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

Perlu diketahui bahwa obat jenis fludrocortisone umumnya digunakan untuk mengobati pengidap darah rendah postural yang disebabkan oleh disfungsi sistem saraf.

Selain menjalani pengobatan yang dianjurkan dokter, pengidap darah rendah atau hipotensi juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti: membatasi asupan alkohol, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil agar dapat mencegah tekanan darah turun setelah makan.

Selain itu, pastikan untuk membatasi makanan berkarbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Berolahraga secara teratur 30-60 menit agar dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.  (hallodoc/hm14)

Related Articles

Latest Articles