danNew York, MISTAR.ID
Lembaga Intenasional yang menangani anak-anak meminta agar kekerasan bersenjata di Kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, segera dihentikan setelah tiga anak tewas.
“UNICEF menyesalkan semua tindakan kekerasan terhadap anak-anak dan menyerukan penghentian segera kekerasan bersenjata”, kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/7/23).
Badan ini menyatakan bahwa laporan terbaru menunjukkan bahwa sedikitnya tiga anak tewas dan banyak lainnya terluka. Sementara itu, ratusan keluarga mengungsi karena pertempuran yang sedang berlangsung.
Baca juga :Â Serangan ke Kota Jenin oleh Israel Terbesar Dalam 20 Tahun, 2.000 Tentara IDF Turun
Di tengah serangan berulang Israel ke kota-kota Palestina, ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Senin (3/7/23), pasukan Israel memulai operasi militer terbesar mereka di Jenin dalam lebih dari dua dekade.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya sepuluh penduduk Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam serangan itu.
UNICEF menyatakan bahwa anak-anak telah menyaksikan lingkaran kekerasan berulang dalam dua tahun terakhir, dengan tiga eskalasi di dan sekitar Jalur Gaza, insiden terkait bentrok di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Organisasi ini melaporkan bahwa dari 33 anak yang tewas sejak awal tahun ini, 27 di antaranya adalah anak Palestina dan enam anak Israel.
Lembaga untuk anak-anak ini menyatakan bahwa tidak dapat diterima pelanggaran berat terhadap anak-anak, seperti pembunuhan dan luka-luka.
Organisasi tersebut meminta semua pihak untuk melindungi anak-anak dan mencegah kekerasan terhadap anak-anak. Â (Anadolu/Antara/hm19)
