13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Rusia dan Ukraina Saling Tuding Siapa Meledakkan Bendungan Raksasa

Jakarta, MISTAR.ID

Ledakan besar yang menyebabkan bocornya bendungan raksasa Nova Kakhovka di Sungai Dnipro dekat Kherson, Ukraina, membuat geger.

Saling tuding antara pihak Moskow dan Kyiv siapa sebenarnya dalang di balik kejadian tersebut.

Kremlin menyatakan serangan terhadap bendungan besar di Ukraina selatan yang diduduki Moskow adalah “sabotase yang disengaja” oleh Kyiv, yang ingin memotong Krimea yang diduduki Rusia dari air.

“Kami sudah dapat dengan tegas menyatakan (ini adalah) sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir AFP, Selasa (6/6/23).

“Salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan pasokan air Krimea,” kata Peskov, menambahkan bahwa Kremlin “dengan tegas menolak” tudingan Ukraina dan Barat bahwa tentara Moskow berada di balik ledakan yang menyebabkan kerusakan.

“Semua tanggung jawab terletak pada rezim Kyiv,” tukas Peskov.

Oleh karena hal tersebut Presiden Vladimir Putin pun langsung diberi pengarahan tentang situasi tersebut oleh kementerian pertahanan.

Baca juga : Negara Eropa Disebut Bakal Terseret ke Perang Ukraina-Rusia

Namun, Kyiv menyatakan bahwa Rusia dengan sengaja menghancurkan bendungan tersebut. Ukraina, yang didukung oleh sejumlah negara Eropa dan NATO, menganggap ini sebagai pelanggaran yang signifikan karena menyasar infrastruktur sipil.

Bendungan Kakhovka

Sumber air strategis untuk semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia adalah bendungan di Sungai Dnipro. Jika tanggul jebol, banjir bisa menghalangi pasukan Ukraina yang berusaha mengambil kembali wilayah yang mereka hilang.

Karena pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia bergantung pada waduk hulu Kakhovka sebagai sistem pendingin, kerusakan ini meningkatkan kekhawatiran akan insiden nuklir.

Pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia mengambil alih bendungan sepanjang 3,3 kilometer dan pembangkit listrik tenaga airnya.

Di hulu bendungan terdapat waduk Kakhovka, yang dapat menampung 18 kilometer kubik air, yang sama dengan kapasitas Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat (AS).

Ukraina, yang kini menguasai tepi kanan sungai, mengatakan pada Selasa terjadi banjir di sedikitnya delapan wilayah di sepanjang Sungai Dnipro. Sekitar 16.000 orang berada di zona banjir kritis, menurut pejabat Ukraina.

Bendungan yang dibangun sekitar 60 km di timur Kherson oleh Ukraina pada November 2022, yang mengubah sungai menjadi garis depan baru.

Lebih dari 22.000 orang tinggal di empat belas daerah yang terdampak banjir, menurut Rusia, tetapi tidak ada potensi bahaya banjir di pusat-pusat kota besar. (CNBCIndonesia/hm19)

Related Articles

Latest Articles