19 C
New York
Monday, May 20, 2024

Peter Navarro Mantan Penasihat Trump Dihukum Karena Menghina Kongres

Washington, MISTAR.ID

Mantan ajudan Trump, Peter Navarro, dihukum karena menghina Kongres akibat menolak bekerjasama dalam penyelidikan dugaan upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020.

Jaksa mengatakan Navarro bertindak ‘di atas hukum’ dengan mengabaikan panggilan pengadilan dari penyelidikan Kongres. Dia menghadapi hukuman satu tahun penjara untuk masing-masing dua tuduhan penghinaan.

Sekutu penting Trump lainnya, mantan ahli strategi Steve Bannon, tahun lalu divonis bersalah karena menghina Kongres.

Di luar pengadilan di Washington DC, Kamis (7/9/23), Navarro mengatakan ini adalah hari yang menyedihkan bagi Amerika, dan bersumpah untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

Baca Juga: Indonesia dan Korsel Sepakat Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

“Ini pertama kalinya dalam sejarah republik kita, seorang penasihat senior Gedung Putih, yang merupakan alter ego presiden, didakwa dengan tuduhan kejahatan ini,” katanya/

Menurut Navarro, Departemen Kehakiman AS telah memiliki kebijakan selama lebih dari 50 tahun bahwa penasihat senior Gedung Putih tidak dapat dipaksa untuk memberikan kesaksian di depan Kongres. “Namun mereka membawa kasus ini,” kata Navarro.

Dia dinyatakan bersalah oleh 12 anggota juri setelah empat jam pertimbangan, dalam persidangan yang berlangsung dua hari.

Selain mengajukan banding, pengacara Navarro juga mengajukan pembatalan persidangan, dengan tuduhan bahwa para juri pergi ke luar pengadilan selama pertimbangan mereka dan bertemu dengan para pengunjuk rasa.

Navarro, yang menjabat sebagai mantan penasihat perdagangan senior Presiden Donald Trump, menerima panggilan pengadilan dari komite terpilih Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Februari 2022.

Related Articles

Latest Articles