Nairobi, MISTAR.ID
Pihak berwenang Kenya memperluas area pencarian guna menemukan korban lainnya yang tewas akibat imbas mengikuti sekte sesat Kenya yang dipimpin Paul Mackenzie Nthenge.
Hingga Selasa (13/6/23), korban tewas merupakan anggota dari Gereja Kabar Baik Internasional (Good News International Church) itu telah mencapai 303 orang.
Pihak berwenang melaporkan sebanyak 19 jenazah ditemukan dari kuburan massal di hutan Shakahola, bagian tenggara Kenya. Jenaha yang ditemukan juga merupakan pengikut dari Mackenzi.
Baca juga: Sekte Sesat di Kenya, Mati Kelaparan “Menyambut Surga”
Keterangan dari pejabat regional Rhoda Onyancha, jika lebih dari 600 orang masih hilang hingga kini diduga terkait gereja tersebut. Pihak otoritas juga belum menemukan semua korban hilang itu.
Peristiwa ini merupakan rentetan dari kasus ajaran sesat Mackenzie yang ditahan karena dituduh memerintahkan para pengikut berpuasa agar bisa masuk surga sebelum kiamat. Ajaran sesat Mackenzi menyatakan, jika kiamat menurut mereka akan terjadi pada 15 April.
Sementara Presiden Kenya, William Ruto telah mengumumkan penyelidikan terhadap Mackenzie pasca ditemukan anak-anak yang mati kelaparan awal tahun 2023 ini.
Baca juga: Duh! Korban Aliran Sesat Kenya Bertambah, 51 Orang Dikubur di Hutan
Sebanyak 65 orang pengikut Mackenzie yang selamat didakwa dengan percobaan bunuh diri pada Senin (12/6/23). Pengadilan Shanzu menuntut mereka karena melakukan percobaan bunuh diri dengan menolak makan selama beberapa hari.
Sesuai berkas yang dipersiapkan Jaksa Penuntut Umum (JPU), jika pengikut Mackenzie melakukan aksi mogok makan mulai tanggal 6-10 Juni 2023. Jaksa juga meminta pengadilan menetapkan mereka sebagai narapidana (napi), karena Pusat Penyelamatan negara itu tak bisa menjangkau para pengikut sekte tersebut.
“Di penjara lah mereka akan menjalani uji mental dan medis, serta dipaksa makan,” sebut Jaksa pada media lokal Kenya. (reuters/tempo/hm16)
