London, MISTAR.ID
Harga minyak dunia sedikit melonjak pada Jumat (22/12/23) menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Serangan kelompok militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah disebut menjadi salah satu pemicu lonjakan tersebut.
Namun, keputusan Angola meninggalkan OPEC juga mencuatkan pertanyaan tentang efektivitas kelompok Houthi dalam kenaikan harga tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters, kontrak berjangka Brent naik 40 sen, atau 0,5%, menjadi $79,79 per barel pada pukul 13:26 GMT.
Baca Juga:Â Menlu Tiongkok dan Filipina Diskusi Masalah Laut China Selatan
Sedangkan pada penunjuk menit Ice Brent – pada pukul 12:30 GMT, karena penutupan bursa London lebih awal jelang akhir pekan dan libur Natal–
mencatat $79,74 per barel atau naik dibanding $79,29 pada Kamis (21/12/23).
Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah Amerika Serikat (WTI) naik 50 sen, atau 0,68%, menjadi $74,39 per barel. Pada puncak intra-harinya, WTI diperdagangkan $1 lebih tinggi dari penutupan Kamis.
Baik kontrak berjangka Brent maupun WTI sedang menuju kenaikan lebih dari 4% dari pekan sebelumnya. Kenaikan ini diduga didukung dengan meningkatnya risiko geopolitik akibat serangan di Laut Merah dan potensi gangguan dalam operasi pengiriman.
Lebih banyak angkutan laut menghindari Laut Merah akibat serangan kapal yang dilakukan oleh kelompok militan Houthi, yang mengatakan tindakan mereka adalah sebagai respons pemboman Israel di Gaza.
