Kathmandu, MISTAR.ID
Sebanyak 128 orang tewas akibat gempa bumi yang terjadi di Nepal. Gempa ini disebut paling mematikan sejak gempa pada tahun 2015 lalu.
Informasi itu disampaikan para pejabat pemerintah di Negeri 1.000 Kuil itu, pada Jumat (3/11/23) malam.
Awalnya, Pusat Seismologi Nasional Nepal mengukur gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR. Namun Survei Geologi Amerika Serikat (AS) memprediksi gempa berkekuatan 5,6 skala richter.
Baca juga:Pagi ini, Sudah 5 Kali Gempa Susulan di Kupang NTT
Sementara Pusat Penelitian Geosains Jerman menyampaikan, gempa berkapasitas 5,7 skala richter. Sedangkan Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) menginfomasikan fenomena guncangan yang terjadi pada permukaan bumi berkekuatan 6 skala richter.
Sentral gempa berlokasi di Jajarkot, daerah perbukitan yang jumlah penduduknya sekitar 190.000 jiwa bermukim di desa-desa yang tersebar.
Pihak berwenang setempat menuturkan, belum dapat berkomunikasi pada daerah terdekat dengan pusat gempa. Akses jalan menuju kota yang paling dekat dengan pusat gempa, Ramidanda, tertimbun tanah longsor, hingga memperlambat usaha penyelamatan. Helikopter dan pasukan darat sudah diterjukan membantu misi penyelamatan.
Baca juga:Gempa di Timur Laut Sampit Kalteng, BMKG: Getaran Mirip Truk yang Melintas
Gempa yang berlangsung hampir tengah malam waktu setempat itu terasa di ibu kota India, New Delhi, ratusan mil jauhnya.
Kejadian ini terjadi hampir 1 tahun usai gempa pada 9 November 2022 melanda Nepal, menewaskan 6 orang dan luka-luka 12 lainnya di distrik Doti. (sdnws/hm16)
