Mottama, MISTAR.ID
Sebuah ledakan bom mengguncang Myanmar tenggara pada Senin, (31/7/23), menewaskan satu orang dan melukai 12 lainnya.
Bentrokan meningkat sejak tentara menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, melancarkan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang menewaskan ribuan orang.
Melansir dari AFP, Senin (31/7/23) pihak berwenang telah memerangi milisi Pertahanan Rakyat (PDF) anti-kudeta, serta pasukan pemberontak etnis yang telah lama dilatih yang menguasai sebagian besar wilayah dekat perbatasan negara.
Baca juga: Menlu AS dan Singapura Kurang Yakin dengan Kondisi Myanmar Pasca Kudeta Militer
Sebuah ledakan mobil meledak di dekat pos pemeriksaan Thanlwin Bridge pada Senin (31/7/23) sekitar pukul 06.00 waktu setempat, kata seorang pejabat pemerintah dari dewan administrasi negara bagian Karen kepada AFP.
“Sekitar 13 orang, termasuk penumpang dan personel keamanan, terluka,” kata seorang pejabat yang meminta namanya dirahasiakan. “Satu orang meninggal karena luka-lukanya saat tiba di rumah sakit.”
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut, tetapi pos pemeriksaan tersebut dikenal dengan keamanan yang ketat.
Baca juga:Â Diterjang Badai Mocha, 17 Juta Warga di Myanmar Butuh Bantuan
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Junta militer Myanmar memerangi puluhan kelompok pemberontak etnis.
Lebih dari 3.800 orang telah tewas sejak kudeta, menurut kelompok pemantau lokal. (Mtr/hm21).
