Canberra, MISTAR.ID
Australia telah memulai pemungutan suara awal dalam sebuah referendum bersejarah untuk mengesahkan ‘Suara Pribumi’ di parlemen.
Jika disetujui, reformasi ini akan mengakui orang Pribumi Australia dan Pulau Torres Selat dalam konstitusi negara dan mendirikan badan permanen bagi mereka untuk memberikan nasihat kepada pemerintah.
Seperti dilansir BBC, negara ini belum pernah berhasil dalam pelaksanaan referendum selama hampir 50 tahun.
Hasil jajak pendapat opini selama ini menunjukkan adanya dukungan untuk proposal ini. Namun, jelang pemungutan suara, sepertinya pihak yang menolak telah memimpin.
Baca Juga:Â Remaja 14 Tahun Tembaki Pengunjung Mal di Thailand, 3 Orang Tewas dan 4 Luka-luka
Meskip sebagian besar warga Australia akan memilih pada tanggal 14 Oktober, mereka yang tidak dapat memilih dapat melakukannya di pusat pemungutan suara tertentu di seluruh negeri mulai hari Selasa (3/10/23).
Suara untuk parlemen ini direkomendasikan oleh dokumen bersejarah pada tahun 2017 yang disebut ‘Pernyataan Uluru dari Hati”.
Ditulis oleh lebih dari 250 pemimpin pribumi, pernyataan ini dianggap sebagai panggilan melakukan tindakan terbaik – meskipun tidak sepenuhnya setuju – untuk reformasi terkait pengaruh Pribumi Australia.
Ini juga menguraikan proses lebih panjang untuk pembuatan perjanjian dan menceritakan kebenaran.
Namun, proposal ini telah menjadi pembahasan sengit di Australia. Selain itu, juga menjadi pusat penyebaran informasi yang salah serta pelecehan rasial.
