Doha/New York, MISTAR.ID
Pesawat membawa lima warga Amerika Serikat (AS) dari Iran berangkat dari Doha menuju New York, Senin (18/9/23). Ini merupakan bagian dari pertukaran lima warga yang ditahan AS dan serta pencairan dana milik Iran yang dibekukan senilai US$6 miliar.
Pertukaran ini merupakan kesepakatan langka antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
“Hari ini, lima warga AS yang tidak bersalah yang dipenjara di Iran akhirnya pulang,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan sesaat sebelum kelima orang itu turun dari pesawat Qatar di Doha yang kemudian berangkulan dengan diplomat AS.
Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa pesawat yang membawa lima tahanan tersebut, beserta dua anggota keluarga AS berangkat bersama mereka dari Teheran, dalam perjalanan menuju Amerika Serikat, di mana mereka akan ditawarkan perawatan medis oleh militer AS untuk beradaptasi setelah kebebasan.
Baca Juga:Â Intelijen India Dituding Berada di Balik Pembunuhan Tokoh Sikh Kanada
Terpisah, stasiun televisi Iran, Press TV, mengatakan bahwa lima warga Iran yang ditahan Amerika Serikat dengan tuduhan melakukan kejahatan telah dibebaskan–kemungkinan akan mendapat grasi– dengan dua di antaranya telah mendarat di Teheran. Tiga lainnya dilaporkan tidak akan kembali ke Iran.
“Ini adalah tindakan kemanusiaan semata. Ini tentu bisa menjadi langkah awal bagi tindakan kemanusiaan lainnya di masa depan,” kata Presiden Iran, Ebrahim Raisi, setelah tiba di New York untuk Sidang Umum tahunan PBB.
Namun, belum jelas apakah pertukaran ini bakal berdampak bagi kemajuan dalam banyak isu yang memisahkan kedua negara tersebut, termasuk program nuklir Iran, dukungan mereka terhadap milisi Syi’ah regional, keberadaan pasukan AS di Teluk dan sanksi AS terhadap Iran.
