Tokyo, MISTAR.ID
Militer Amerika Serikat (AS) sedang berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitranya. Hal itu menyusul Korea Utara (Korut) dikabarkan kembali menembakkan dua rudal balistrik, Minggu (9/2/22) pagi ini.
Peluncuran dua rudal tersebut membuat AS serta sekutunya Korea Selatan (Korsel) dan Jepang panas.
Mengutip Reuters, Menteri Pertahanan Jepang, Toshiro Ino menyebutkan, kedua rudal mencapai ketinggian 100 km (60 mil) dan mencakup jangkauan 350 km.
Baca Juga:Ini Alasan Korut Luncurkan Rudal Lewati Jepang
Rudal yang pertama ditembakkan sekitar pukul 1:47 pagi waktu setempat (1647 GMT), dan yang kedua sekitar enam menit kemudian.
Adapun kedua rudal tersebut jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, dan pihak berwenang sedang menyelidiki jenis rudal apa yang diluncurkan, termasuk kemungkinan bahwa itu adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
AS menyoroti “dampak destabilisasi” dari program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.
Baca Juga:Protes Uji Rudal Korut, Korsel dan AS Tembakkan Rudal ke Laut
Namun, Amerika Serikat menilai bahwa peluncuran rudal balistik terbaru tidak menimbulkan ancaman bagi personel AS atau sekutu Amerika.
“Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat,” kata Komando Indo-Pasifik AS yang berbasis di Hawaii.
Sementara itu, Militer Korsel menegaskan, peluncuran rudal terbaru oleh Korea Utara adalah “provokasi serius” yang merusak perdamaian.(cnbc/hm10)
