14.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

8 Anak Panti Asuhan Diculik Di Nigeria, Pelaku Minta Tebusan Rp355 Juta

Abuja, MISTAR.ID

Penculikan anak di Nigeria terjadi lagi. Kali ini, delapan anak dan dua orang dewasa di ibu kota federal Nigeria, Abuja, diculik dari panti asuhan oleh pria bersenjata. Dikutip dari media, Rabu (27/1/21), penculik tersebut mengancam akan membuang anak-anak tersebut, jika pihak panti asuhan gagal membayar uang tebusan 10 juta naira atau sekitar Rp355 juta, demikian diungkap anggota dewan Alaje Odewu.

Insiden penculikan itu berawal dari pembobolan ke panti asuhan, yang menampung 17 anak di bawah umur pada Sabtu 23 Januari pagi waktu setempat. “Mereka mengacungkan senapan pada anak-anak, lalu memilih salah satu yang lebih tua dan membawanya pergi bersama dengan ibu mereka yang sedang menggendong bayi berusia kurang dari 1 tahun dan pekerja dewasa lainnya,” kata Odewu.

Wanita yang bertugas untuk menjaga anak-anak tersebut kemudian dibebaskan bersama dengan bayi dan seorang gadis lainnya. Ketika penculik menelepon untuk meminta tebusan, mereka menghina dewan karena tidak segera membayar.

Baca juga: 344 Siswa yang Diculik dari Sekolah Berhasil Dibebaskan

Panti asuhan tersebut mengatakan kepada para penculik bahwa mereka tidak memiliki uang untuk menebus, dan meminta orang-orang untuk berdoa agar anak-anak tersebut kembali dengan selamat.

“Mereka memberi tahu saya bahwa mereka tahu anak-anak itu yatim piatu,” kata Odewu. “Saya merasa sangat sedih karena ini hanya anak-anak kecil yang tidak bersalah; yang tertua di antara mereka baru berusia 16 tahun, sebagian besar berusia antara 5 dan 6 tahun.”

Sejauh ini pelaku belum diidentifikasi, tetapi polisi sedang melacaknya, imbuh Odewu seraya menambahkan bahwa penculikan seperti ini bukanlah hal baru di masyarakat. Ratusan siswa juga sempat diculik pada Desember 2020 lalu, oleh orang-orang bersenjata di negara bagian Katsina di barat laut Nigeria. Siswa-siswa tersebut hilang hampir seminggu sebelum militer Nigeria menyelamatkan mereka dari bandit yang menyamar sebagai kelompok teroris Islam, Boko Haram.

Walau memang penculikan dengan unsur-unsur kriminal di negara bagian Katsina telah mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan, penculikan dalam skala sebesar ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Insiden ini mengingatkan peristiwa penculikan pada tahun 2014, saat 276 gadis di Chibok diculik dan lebih dari 100 mereka tidak kembali ke rumah. (liputan6/hm09)

Related Articles

Latest Articles