25.7 C
New York
Tuesday, June 25, 2024

Jualan Lontong Hingga Mie Balap, Alumni UMSU Ini Bisa Beli Mobil dan 2 Rumah

Medan, MISTAR.ID

Namanya Muhammad Iqbal Silalahi, usianya 32 tahun. Meski tergolong masih muda, Iqbal sudah memiliki beberapa aset dari hasil jerih payahnya berjualan sarapan lontong dan mie balap.

Sejak tahun 2013, Iqbal sudah bergelut di bidang kuliner. Lontong sayur merupakan dagangan di awal karirnya berusaha.

Dalam berdagang, Iqbal menomor satukan rasa dan kebersihan. Setelah semua terpenuhi, Iqbal pun memikirkan manajemen usaha hingga ia bisa berhasil.

Baca juga:Sering Dianggap Sepele, Jualan Es Tebu Bisa Menambah Penghasilan

“Awalnya tamat kuliah di tahun 2013 jualan lontong pagi. Alhamdulillah berjalan sampai 2020,” jelasnya kepada mistar.id, saat ditemui di lokasi usahanya, Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, pada Rabu (19/6/24).

Berbagai dinamika dialaminya saat berjualan sarapan pagi. Mulai dari pasang surut pembeli hingga harga bahan-bahan yang melambung tinggi harus ia atasi.

“Banyak problem. Sampai saya berfikir harus menjual kualitas. Biarkan orang bilang mahal, tapi setelah mereka rasa, bisa menilai sendiri,” sambungnya.

Prinsip tersebut berbuah hasil yang memuaskan. Dalam rentang waktu tahun 2014 hingga 2018, Iqbal mampun memperoleh omset rata-rata hingga Rp 2,5 juta per hari. Dengan manajemen keuangan yang baik, Iqbal mampu membeli beberapa aset.

Baca juga:Sudah Berjualan 24 Tahun, Martabak Arang di Denai Selalu Jadi Favorit

“Alhamdulillah dari situ bisa beli 2 unit rumah dan 1 mobil,” lanjutnya.

Aset-aset itu diperoleh, karena menurut Iqbal, dirinya tidak pernah mementingkan fashion atau kebiasaan anak-anak muda seusianya.

Mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya adalah prioritas baginya saat itu. Terbukti, saat itu pula Iqbal bisa memiliki tabungan hingga ratusan juta.

“Berteman ya berteman juga. Cuma nggak diikuti kali kayak jalan-jalan ke sana ke mari, beli ini dan itu. Biasa aja. Ada kemarin tabungan deposito di 2 bank berbeda,” bebernya.

Baca juga:Jelang Lebaran 2024, Omset Penjualan Ketupat Meningkat 150 Persen

Menurut Iqbal, kepiawaian dalam berbelanja merupakan salah satu skill dalam berdagang. Ia tetap mengupayakan belanja bahan baku dengan biaya seminim mungkin, tapi bisa menghasilkan produk yang berkualitas agar dihargai konsumen.

“Bisa berbelanja dan menawar harga itu skill juga. Banyak pedagang yang bisa berjualan, tapi kurang bisa berbelanja. Akhirnya pendapatannya juga minim. Apalagi semua harga sekarang sudah mahal,” tuturnya.

Related Articles

Latest Articles