Medan, MISTAR.ID
Polda Sumatera Utara angkat bicara soal dua perwira Polda Sumut yang mendatangi korban dugaan pemerasan oleh oknum polisi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi didampingi Kabid Propam Polda Sumut Kombes Pol Dudung mengatakan kedatangan Kombes Pol Bostang Panjaitan dan AKBP Budi menjumpai korban dugaan pemerasan oknum polisi sebagai bentuk respon cepat untuk mencari kebenaran soal laporan tersebut.
“Pada saat proses laporan itu, Inspektorat pengawas daerah tugasnya juga mengawasi karena di dalam laporan itu disebutkan ada dugaan keterlibatan oknum anggota polri makanya teman-teman dari inspektorat (Kombes Pol Bostang Panjaitan) menjemput bola mencari kebenaran informasi,” sebutnya, Selasa (26/6/23).
Baca juga :Â Empat Oknum Polisi Terindikasi Terlibat Lakukan Dugaan Pemerasan
Ia mengaku, tidak ada intervensi dan intimidasi terkait kedatangan perwira Polda Sumut itu. “Itu juga datang bersama Propam Polda Sumut juga serta didampingi Kepling dan pemilik kos. Jadi datang kesana (kos korban) itu tidak sendiri,” ucap dia.
Menurut dia, kedatangan tim inspektorat pengawas daerah dan Propam Polda Sumut yang dipimpin oleh Kombes Pol Bostang Panjaitan itu bukan dalam rangka penyelidikan, tetapi klarifikasi kebenaran dugaan pemerasan yang melibatkan anggota Polri.
Baca juga :Â Begini Kronologis Oknum Polisi yang Diduga Jebak dan Peras Dua Orang Transgender
“Kita mau mencari kebenaran peristiwa yang terjadi. Jadi kita mendorong untuk bisa memberikan klarifikasi. Karena dari proses laporan yang diterima SPKT, dilanjuti oleh Krimum. Itu ada undangan. Jadi kemarin itu, inspektorat daerah itu mendahului menjemput bola. Kita ingin lebih mendalami dan itu tidak melanggar SOP, mereka dalam rangka upaya menjemput bola,” tegas dia.
Sebelumnya, pasca dilaporkannya kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi, Jumat (23/6/23), kuasa hukum korban mengaku kalau kliennya didatangi oleh anggota polisi perwira Polda Sumut yang berpangkat Kombes dan AKBP. (saut/hm18)
