24.2 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

The Stand, Serial yang Berkisah Wabah Virus dan Manusia di Akhir Zaman

Jakarta, MISTAR.ID

The Stand adalah serial mengangkat tentang wabah virus, serupa seperti yang dirasakan seluruh penduduk dunia selama beberapa tahun belakangan. Bedanya, The Stand memiliki balutan yang lebih ‘dalam’ dan gelap, membuat kita yang menontonnya berpikir tentang surga dan neraka.

Berdasarkan novel terlaris Stephen King dengan nama sama, serial The Stand mengungkap sebuah visi apokaliptik tentang dunia yang hancur oleh wabah, juga tentang perjuangan yang baik dan yang jahat. Ketika wabah buatan manusia menghapus sebagian besar populasi manusia dari muka Bumi, beberapa orang yang tersisa bertempur satu sama lain untuk menentukan nasib manusia selanjutnya.

Serial The Stand dibuka ketika epidemi “Captain Trips” memusnahkan lebih dari 99 persen populasi. Hanya ada beberapa ratus orang yang selamat, dipersatukan oleh mimpi dan penglihatan dari Ibu Abagail (Whoopie Goldberg) yang meminta mereka yang tersisa untuk berkumpul, mencoba membangun kembali entitas manusia di Zona Free Boulder.

Ibu Abagail yang percaya bahwa dia berbicara sebagai suara Tuhan, memilih lima orang untuk memimpin komunitas. Kelima orang itu adalah Stu Redman (James Marsden), Frannie Goldsmith (Odessa Young), sang musisi Larry Underwood (Jovan Adepo), pemuda bisu tuli Nick Andros (Henry Saga), dan profesor di bidang sosiologi Glen Bateman (Greg Kinnear).

Baca juga:Film Jujutsu Kaisen 0 Dinanti-nantikan di Indonesia

Di sisi lain, ada kaum yang kebal terhadap wabah yang juga mengalami penglihatan oleh sosok misterius, Randal Flagg (Alexander Skarsgard) atau The Dark Man. Tak ingin kalah dengan Ibu Abagail, Flagg juga mengirimkan mimpinya dan membangun pasukan sendiri. Berlawanan dengan Ibu Abigail, Flagg memilih orang-orang pendosa sebagai pengikutnya, seperti pembunuh terkenal Lloyd (Nat Wolff). Flagg membangun pasukannya di kota New Vegas yang penuh dengan pesta pora, seks, dan tanpa peraturan apapun.

The Stand adalah campuran cerita antara wabah dan kehidupan baru di akhir zaman, menyiratkan bahwa manusia terdiri atas dua kubu, yakni baik dan jahat. Ibu Abagail sebagai gambaran sisi baik bak malaikat, mengemban misi menjalankan wahyu yang dia terima untuk menyelamatkan umat manusia. Kehidupan kaum yang mengikuti sosok Ibu Abagail tergambar penuh ketenangan, gotong royong, dan kedamaian. Sebaliknya, Randal Flagg atau The Dark Man disiratkan sebagai iblis sekaligus penyelamat kaum pendosa yang menjanjikan kenikmatan, kekuasaan, dan kehidupan bebas yang dipenuhi hal-hal duniawi.

Alur cerita The Stand semakin menegangkan ketika diam-diam, komunitas Zona Free Boulder mengutus tiga mata-mata pilihan untuk mencari tahu rencana The Dark Man. Misi yang berjalan tanpa persetujuan Ibu Abagail ini ternyata mengorbankan nyawa anggotanya, bahkan mengancam keberlangsungan komunitas.

Baca juga: Nana, Film Indonesia yang Laris Manis di Festival Berlinale 2022

Tak dinyana, The Dark Man ternyata sudah lebih dulu mempersiapkan misi jahatnya. Nadine Cross (Amber Heard) yang dihantui oleh kenangan masa kecil memang dipersiapkan menjadi ratu The Dark Man, sekaligus mata-mata untuk menyerang komunitas Zona Free Boulder. Dengan merekrut sekutunya, Harold Lauder (Owen Tegeu), niat gelap Nadine dan Harold makin tak terbendung, meskipun Larry dan Frannie, pengikut Ibu Abigail, juga mulai menyusun rencana untuk mengkonfirmasi kecurigaan terhadap Harold dan Nadine.

Baca juga:“KILL THE RICH” Terinspirasi Film Joker

Sebagian besar kunci The Stand adalah menuturkan upaya Abagail Freemantle dan Randall Flagg: satu sisi terang dan satu sisi gelap, serta bagaimana mereka memiliki tujuan sama untuk menyelamatkan umat manusia dengan cara yang sangat berbeda. Dua karakter yang berlawanan kutub ini memperebutkan jiwa-jiwa manusia yang selamat dari wabah virus.

Wabah virus yang dinarasikan dalam serial ini divisualisasikan dengan sangat eksplisit. Namun demikian, kisah tentang wabah terasa dekat dengan kenyataan, mengingat pandemi Covid-19 telah melanda dunia selama hampir tiga tahun, sekalipun memang, The Stand jauh lebih ekstrim untuk disejajarkan dengan Covid-19.

The Stand, serial yang juga pernah dibuat pada tahun 1994 ini menjadi kolaborasi antara penulis novel yang handal dan produser yang tepat. Josh Boone (The New Mutant) sebagai produser, mengemas film The Stand penuh dengan semiotik yang menarik untuk membedakan baik dan buruknya manusia. Sementara penulis Stephen King sudah banyak dikenal melalui berbagai karya yang lalu diangkat ke layar lebar maupun serial televisi, seperti IT, The Shining, Pet Sematary, dan sebagainya. Keduanya menjadi kunci alur cerita The Stand yang semakin menarik di tiap episode.

Miniseri ini hanya tayang eksklusif di Mola, jadi pastikan Anda mencatatkan diri sebagai pelanggan Mola. Bertebaran dengan pemain-pemain papan atas seperti Whoopie Goldberg (Sister Act), Amber Herd (Aquaman), Alexander Skarsgard (Tarzan), hingga James Marsden (The Xman), serial the Stand terasa terlalu menggoda untuk dilewatkan.

Related Articles

Latest Articles