17.7 C
New York
Friday, May 17, 2024

Rupiah Melemah Seiring Investor Amati Inflasi Produsen AS

Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini melemah seiring investor mengamati data inflasi produsen Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Jumat pagi turun 44 poin atau 0,30 persen ke posisi Rp14.766 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.722 per dolar AS.

“Data inflasi produsen AS kembali naik pada bulan April baik inflasi utama maupun inti masing-masing sebesar 0,2 persen, menunjukkan tekanan harga yang masih cukup tinggi,” kata analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta.

Lukman mengatakan dengan indeks harga produsen (IHP) AS yang masih tinggi,  akan cenderung bagi bank sentral AS atau The Fed untuk menahan suku bunga lebih lama.

“Ekspektasi sekarang adalah antara mempertahankan atau menurunkan suku bunga, sudah tidak ada kenaikan lagi,” ujarnya.

Baca juga : Rupiah Was-Was! Melemah 0,2 Persen Terhadap Dolar

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna data inflasi harga produsen AS terbaru dan proposal Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk memungut bank-bank besar guna mengisi kembali dana asuransi simpanan.

Dolar AS dibeli 134,5150 Yen Jepang, lebih tinggi dari 134,2610 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8943 franc Swiss dari 0,8895 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3489 dolar Kanada dari 1,3382 dolar Kanada.

Dolar AS meningkat menjadi 10,3322 krona Swedia dari 10,2336 krona Swedia.

Baca juga : Status ‘Negara Adidaya’ AS Terancam, Ini Pemicunya

Lukman memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 per dolar AS sampai dengan Rp14.800 per dolar AS.

Pada Kamis (11/5) rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.722 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.732 per dolar AS. (Antara/hm19)

Related Articles

Latest Articles