21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Pedagang Beras di Pasar Tradisional Siantar Tak Ikuti HET dari Pemerintah

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga beras terpantau terus merangkak naik. Tentunya kenaikan harga beras yang terlalu tinggi saat ini dapat memberikan dampak serius pada kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.

Pantauan Mistar.id di pasar tradisional terbesar di Kota Pematang Siantar yakni Pasar Dwikora, pada Jumat (8/9/23), rata-rata para pedagang beras menyatakan kenaikan beras terjadi hingga 5 persen terakhir ini.

“Sepertinya, kalau tidak salah, bulan kemarin baru naik, di bulan ini naik lagi. Kami pun menjualnya juga bingung. Pembeli itu, marahnya sama kami. Harusnya, ke pemerintah lah,” ujar pedagang beras eceran di pasar Dwikora R Boru Tampubolon dengan kesal.

Baca juga: Penyaluran Bansos Beras di Siantar Direncanakan Akhir September atau Awal Oktober 2023

Ia juga mengungkapkan sejak harga beras naik, Boru Tampubolon hanya menjual beras premium, tidak menjual beras yang berasal dari Perum Bulog. Beras premium dipatoknya rata-rata kenaikan saat ini sekitar Rp2 ribu per 5 kilogram (kg).

“Aku tidak menjual beras dari Bulog itu. Dari kilang nya kami ambil beras-beras ini. Kalau harga, naiklah. Mulai dari harga Rp 67.000, 72.000, hingga 82.000 per 5 kilogram (kg),” ucapnya.

Dikatakan Boru Tampubolon, masyarakat membelinya bukan karena beras murah. Tetapi sudah dirasa mampu, maka dibeli. Jadi hal ini yang membuat ia menjual harga beras beragam diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Adapun HET untuk beras premium berkisar Rp 13.900 per kg.

Related Articles

Latest Articles