Jakarta, MISTAR.ID
APBN 2024 dibayangi oleh kenaikan harga minyak dunia. Jika harga minyak dunia tetap tinggi, subsidi bisa meningkat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai masalah ini. Menurutnya, untuk mengatasi situasi harga minyak yang tinggi saat ini, pemerintah dan DPR sepakat untuk meningkatkan subsidi bahan bakar.
Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait masalah ini. Terutama dalam hal penyaluran volume subsidi yang diberikan kepada masyarakat.
“Ada yang (diakali), seperti peningkatan subsidi dan kompensasi, dan mekanisme BUMN yang menerapkan kompensasi subsidi akan terus kami kaji,” kata Sri Mulyani di gedung DPR, Selasa (19/9/23).
Baca juga: Pasokan Ketat, Harga Minyak Dunia Terus Berada di Level Tertinggi
Seperti diketahui, harga minyak dunia akan mencapai level tertingginya pada tahun 2023. Berkurangnya pasokan menyebabkan harga minyak meroket. Dikutip dari Reuters, Jumat lalu (15/9/23), harga minyak mentah Brent meningkat 1,82 USD atau 1,98% menjadi 93,70 USD/barel, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di 93,89 USD pada November 2022.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat $1,64, atau 1,85%, menjadi $90,16. Harga WTI menembus angka 90 USD untuk pertama kalinya sejak bulan November.
Pada saat yang sama, pemerintah dan DPR menyepakati subsidi energi pada tahun 2024 sebesar Rp189,1 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan usulan RAPBN 2024 sebesar Rp185,8 triliun. Hal itu terungkap dalam laporan panitia kerja tentang asumsi dasar, pendapatan, defisit, dan keuangan dalam rangka pembahasan tingkat pertama RUU APBN 2024.
Alokasi subsidi energi tersebut meliputi subsidi LPG tabung 3 kg sebesar Rp87,4 triliun atau 8,03 juta ton. Subsidi listrik kemudian disepakati sebesar Rp75,83 triliun.
