5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Harga Cabai Merah Bikin Menjerit, Tembus Rp110 Ribu/Kg di Pasar Dwikora Siantar

Siantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah naik hingga ke puncaknya. Harga terakhir, Minggu (26/6/22) mencapai hingga ke harga Rp100.000/kg di Pajak Parluasan atau Pajak Dwikora, tempat para tengkulak bertransaksi. Itu pun kalau membelinya dari pintu belakang, tempat para distributor membuka lapaknya. Jika di dalam pajak itu sendiri, beberapa pedagang eceran bahkan sudah membandrolnya Rp110.000/kg.

“Harga mahal kak, hingga ukuran timbangan pun harus benar-benar kita perhatikan kak,” ujar salah seorang penjual cabai bermarga Silalahi seraya menarik nafas berat. “Bukannya enak dagang cabai sekarang ini. Kami beli pun dengan timbangan tengkulak di sana tak bisa komplain,” katanya kepada seorang pembeli cabai yang terlihat rewel dan komplain dengan timbangan cabai.

“Sedih kali kami, beli cabai merah kemarin diisi batu di dalamnya,” ujar sang suami menimpali. Beberapa hari sebelumnya mereka juga tertipu karena cabai merah yang mereka beli di dalamnya diisi cabai hijau.

Baca juga: Gawat! Ini Penyebab Harga Cabai Merah Mahal di Sumut

Pasar Dwi Kora kali ini terlihat lengang, tak banyak yang berjualan, juga tak banyak pembeli. Wajah penjual juga tak terlihat sumringah, bukan hanya karena bulan yang kian tua, tapi harga yang kian tak menentu.

“Hah… entahlah buk, kami pedagang pun bingung. Harga bawang yang mahal membuat jumlah pembelian berkurang. Orang berusaha mengurangi penggunaan. Akibatnya barang kami kurang laku,” ujar salah seorang pedagang bawang, yang harga bawangnya sudah lama mengalami kenaikan.

Harga bawang pun bevariasi mahal. Untuk bawang terbilang bagus sudah di harga Rp50.000/kg, bahkan sudah mencapai Rp60.000/kg. Tergantung pembeli yang jeli mengelilingi pasar. Di tingkat eceran, bawang ukuran kecil saja 1/4 kg ditulis dengan harga Rp13.000.

Baca juga: Harga Cabai Merah Masih Mahal di Pasar Tradisional Siantar

Kondisi bawang merah pun tidak terlihat segar seperti sebelum sebelumnya. Bawang yang diperjualbelikan terlihat kering, terlihat seperti bawang yang sudah lama. Untuk para penjual makanan atau pemilik kedai sampah, biasanya dia harus pintar pintar mencari harga yang sedikit miring.

“Yah pusing juga mengelola keuangan dengan harga yang kian gila-gilaan,” ujar Supriati pengusaha rantangan.

Ia sendiri terpaksa jarang menyambal untuk mengurangi penggunaan cabai merah. Atau paling tidak ia menyambal dengan cabai hijau yang sedikit lebih murah. Tetapi tetap saja masih terasa mahal. (rika/hm09)

Related Articles

Latest Articles