Tokyo, MISTAR.ID
Perekonomian Jepang mengalami penurunan untuk pertama kalinya di tahun ini. Penyebabnya adalah biaya hidup yang naik hingga menekan konsumsi masyarakat.
Dikutip dari BBC disebutkan produk domestik bruto (PDB) Jepang turun 1,2% pada kuartal III 2022. Disebutkan banyak orang yang enggan berbelanja karena khawatir ekonomi global yang melambat hingga pelemahan yen yang menyebabkan barang impor lebih mahal.
Namun kalangan ekonom Jepang memprediksi jika ekonomi Jepang bisa bangkit pada akhir tahun ini. Ekonom dari Capital Economics Darren Tay mengungkapkan pertumbuhan akan terjadi pada akhir tahun karena rebound di sektor pariwisata mulai terjadi.
Baca Juga:Pandemi Pukul Pengeluaran, Ekonomi Jepang Susut Pada Rekor Tercepat
Selain itu neraca perdagangan Jepang juga akan lebih kuat.
“Namun risiko penularan virus dan kenaikan inflasi ini juga akan membuat pertumbuhan lebih terbatas,” kata dia dikutip dari BBC, Rabu (16/11/22).
Sama seperti negara lainnya, mata uang Jepang juga tertekan dolar AS tahun ini. Bulan lalu saja, yen menyentuh level terendah selama 32 tahun terakhir. Hal ini membuat harga barang impor mulai dari minyak, makanan hingga barang rumah tangga lainnya lebih mahal.
Baca Juga:Bangkitkan Perekonomian, Jepang Cabut Pembatasan Bepergian
Pelemahan yen terjadi karena naiknya suku bunga di AS yang sangat agresif. Sementara itu Bank of Japan justru mempertahankan suku bunga acuan di bawah nol. Kondisi ini menjadikan suku bunga yang lebih tinggi cenderung lebih menarik uang investor. Akibatnya permintaan mata uang lain lebih rendah.
Ekonom EY Nobuko Kobayashi mengungkapkan, jika melemahnya yen ini merupakan kabar baik untuk para eksportir. Nobuko menyebut jika hal ini bisa menekan biaya produksi dan pengiriman di pasar luar negeri.
Baca Juga:Wah! Jepang Bakal Bantu Ekonomi Wanita Tuna Susila
“Untuk mereka yang produksi dan melayani pasar luar negeri akan mendapat untung karena yen lebih murah. Jadi sektor otomotif dan elektronik ini bisa meraup untung dari pelemahan yen,” jelas dia.
Nobuko menyebut dengan lemahnya yen ini juga menjadi kabar baik untuk perekonomian Jepang dan diharapkan bisa menarik investasi dari luar negeri. (detik/hm14)
