17.4 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Menparekraf Sosialisasikan Sadar Wisata Bagi 800 Pelaku Pariwisata di Samosir

Samosir, MISTAR.ID

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno melalui daring membuka secara resmi Acara sosialisasi Sadar Wisata bagi 800 lebih pelaku pariwisata di 8 desa wisata yang ada di Kabupaten Samosir.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka pada Selasa (19/4/22) dan masih berlangsung hingga hari ini. Ke 8 desa wisata tersebut yaitu Desa Simanindo, Desa Huta Siallagan, Desa Tuk Tuk Siadong, Desa Thomok Parsaoran, Desa Situngkir, Desa Siogungogung, Desa Huta Tinggi dan Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan.

Peserta sosialisasi terdiri dari para pelaku pariwisata mulai dari pengelola homestay, pedagang kuliner, penjual souvenir, pemilik sanggar seni budaya, pemilik kapal dan
pekerja garda depan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir.

Baca juga: Pemulihan Ekonomi, Pemprov Sumut Fokus Kembangkan Desa Wisata

Manparekraf Sandiaga Salahudin Uno dalam arahannya mendorong desa-desa wisata hadirkan alternatif wisata yang menawarkan pengalaman (experience) yang unik bagi
wisatawan melalui produk lokal dan atraksi daerah.

“Covid-19 berdampak signifikan khususnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita perlu mendorong pariwisata berbasis kualitas yang menawarkan experience atau pengalaman unik yang membawa kenyamanan bagi para wisatawan. Desa Wisata menjadi salah satu alternatif wisata alam yang dapat menghadirkan keunikan, melalui ciri khas produk lokal dan atraksi daerah,” ucap Sandiaga Uno.

Merujuk pada Data Grab di tahun 2021 lalu, menyebutkan kunjungan wisatawan di desa wisata di masa pandemi naik 30%. “Sektor pariwisata telah membuka lapangan kerja dan
peluang usaha baru, dan menjadi alternatif ketahanan ekonomi Indonesia di masa pandemi,” jelas Sandiaga.

Ia berharap melalui Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang telah menjadi landasan pembangunan sektor kepariwisataan selama ini dapat terus dikedepankan dengan
standar industri pariwisata melaui 3 elemen yakni, Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE atau penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health
(Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Baca juga: Anggota DPRD Sumut Lirik Lumban Jurjur Jadi Desa Wisata

“Saya berkali-kali ke Samosir dan merasakan keindahan alamnya jadi mari kita kita lengkapi dengan pelayanan prima. Saya mengapresiasi inovasi, adaptasi, dan
kolaborasi seluruh stakeholder pariwisata yang dengan prinsip 3 G, Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama) dan Gaspol (Gali Semua Potensi Online) bekerja sama
membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI, Frans Teguh, menekankan pentingnya meraih kepercayaan wisatawan melalui Prinsip Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), dan Pelayanan Prima.

Frans mengatakan bahwa Sosialisasi Sadar Wisata sangat penting guna mempersiapkan masyarakat di sekitar destinasi termasuk desa atau kampung wisata dalam menyambut pengunjung, agar mendapatkan pengalaman berkesan.

“Untuk memperkuat model pengelolaan desa wisata saat ini harus dapat mempertahankan kearifan lokal dan menawarkan pengalaman holistic (menyeluruh) dengan pilihan aktivitas
wisata yang memberi pengalaman otentik dan nilai-nilai budaya setempat agar para wisatawan merasa betah dan mau berkunjung kembali,”jelas Frans

Frans menegaskan harapan untuk terus dapat berkolaborasi dalam membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya. Kita ingin benar-benar menghadirkan standar pelayanan yang baik melalui penyediaan fasilitas wisata dan SOP yang memadai dari destinasi wisata yang dikunjungi,” jelasnya
lagi.

Baca juga: HUT Kabupaten Toba ke-23, Pemkab Tanam Pohon di Desa Wisata Tarabunga

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir, Teti Naibaho dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas terpilihnya 8 Desa Wisata di Kabupaten Samosir untuk penyelenggaraan kampanye Sadar Wisata ini.

“Selamat Datang di Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga, pelaksanaan acara sosialisasi ini sangat tepat waktu karena sebentar lagi kami akan bersiap-siap memasuki masa
liburan dan akan banyak wisatawan datang berbondong-bondong datang ke sini,” ucap Teti Naibaho.

Menurut Teti acara ini menyegarkan kembali pengetahuan warga di Kabupaten Samosir di masa pemulihan sektor pariwisata khususnya dalam melayani kunjungan wisatawan
yang meliputi unsur unsur Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE.

“Meski sektor pariwisata telah banyak mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), banyak pelaku pariwisata di Samosir masih sangat minim dalam pelayanan terhadap
wisatawan yang berkunjung, baik dari sisi jumlah maupun kapasitasnya. Samosir telah memiliki 54 Desa Wisata, 310 homestay, 65 pengelola sanggar wisata dan budaya, 20 situs budaya yang telah menjadi obyek wisata, dan 8 destinasi wisata pantai,” katanya.

Baca juga: PJT 1 Tanam Pohon Produktif di Lahan Kritis DTA Desa Wisata Meat Toba

Terkait Sosialisasi Sadar Wisata ini bersifat berkelanjutan, yaitu ke depan akan dilakukan pelatihan terkait potensi produk pariwisata, kewirausahaan dan pelatihan bidang pariwisata lainnya yang diharapkan dari masing-masing desa dapat lahir local champion atau
penggerak dalam pengembangan di desa wisata masing-masing.

Dimulai pertengahan Maret 2022 lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kegiatan sosialisasi merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata dari 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) Indonesia selama tahun 2022-2023.

Yaitu meliputi Lombok (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa
Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara); dan Labuan Bajo/Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur). (sawangin/hm09)

Related Articles

Latest Articles