22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ajang W-20 di Danau Toba Diharapkan Jadi Promosi Pariwisata Skala Internasional

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahyamadi mengharapkankan Women 20 (W-20), yang akan berlangsung di Danau Toba, tepatnya di Parapat, Kabupaten Simalungun, menjadi ajang promosi pariwisata Danau Toba secara internasional. Diagendakan kegiatan W-20 akan berlangsung pada 19-21 Juli 2022 medatang.

Untuk itu, Edy meminta Chairwoman W-20 selaku pihak penyelenggara untuk melakukan persiapan dengan baik dalam kegiatan Internasional. Sehingga akan menjadi momen besar yang berkesan bagi para delegasi negara yang hadir di W-20.

“Ada yang kita persiapkan, ada dua yang harus kita persiapkan, momen yang besar, momen internasional. Tanpa ini, sulit untuk mengundang orang-orang tingkat internasional datang ke Sumatera Utara,” sebut Edy dalam jumpa pers persiapan W-20 di Pelataran Upacara Kantor Gubernur Sumut, Rabu (15/6/22).

Baca juga: Rumah Kreatif Seni Budaya Diharapkan Bisa Majukan Pariwisata Danau Toba

Dalam kegiatan W-20, mantan Ketua PSSI itu, mengatakan menjadi momen untuk menunjukkan kebesaran Sumatera Utara. Dengan itu, melalui kegiatan internasional menjadi kebanggaan bagi Sumut sendiri menjadi tuan rumah W-20.

“Dari 34 provinsi, hanya 5 provinsi salah satunya di Sumatera Utara. Ini perlu kita siapkan kebesaran Sumatera Utara, sehingga pantas dihadiri manca negara. Ini kita bicarakan persiapkan,” sebutnya.

Untuk menyukseskan W-20 di Danau Toba, Edy mengharapkan keterlibatan semua pihak untuk mendukung kegiatan internasional. Termasuk, ia meminta dukungan dari pers untuk menginformasikan W-20 ini.

“Semua pihak, harus menyiapkan. Terkhusus pers melakukan cipta-cipta kondisi. Tempat-tempat yang harus kita jual dan tunjukan. Karena, kita sudah diberikan Tuhan, kalau danaunya sudah besar. Bagaimana kita menyiapkan ini, untuk yang besar ini,” ucap Edy.

Dia juga mengatakan W-20 harus desain dengan baik dengan diawali dengan provokator positif pada kegiatan ini. Sehingga bisa berdampak dengan pariwisata di Danau Toba kedepannya.

Baca juga: Kemenparekraf Upayakan Percepatan Pemulihan Industri Pariwisata Danau Toba

“Positifnya, promosi mahal harganya dan dunia yang mempromosikan (Danau Toba). Kita sambut dengan baik. Kita bersyukur kepada Tuhan. Tolong disain dengan baik, ini semua. Saya berharap W-20. Diawali orang terprovokasi dengan positif. Sehingga diperkuat orang-orang berbondong-bondong datang ke Danau Toba,” jelas Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, menjelaskan menjadi poin pertama dalam W-20, adalah fisik dan nonfisik. Untuk fisik, dipersiapkan infrastruktur yang baik bagi tamu-tamu yang hadir.

“Ada dua saya sebutkan, fisik dan non-fisik. Fisiknya, infrastruktur yang harus kita persiapkan, salah satu jalan itu menuju kesana. Saya harapkan orang-orang ini lewat jalan darat, menikmati keindahan lokasi-lokasi tersebut, sampai sebelum ke bandara. Tapi, tidak terkejar itu,” terangnya.

Baca juga: Pariwisata Danau Toba, 8 KDh Perlu Tingkatkan Koordinasi

Untuk non-fisik, Gubernur Edy mengatakan persiapan pertunjukan kebudayaan untuk ditampilkan pada W-20. Hal itu, juga dipersiapkan dengan baik untuk memperkenalkan kebudayaan Sumatera Utara kepada mata dunia.

“Ada bangunan yang kita siapkan, ada tempat-tempat kita siapkan. Ini untuk kita lihat untuk ditindaklanjuti. Tidak paling penting nonfisik sangat besar. Ada ulos sejak dia lahir sampai mati ada ciri ulosnya. Orang-orang Sumatera Utara, batak sendiri tak tahu itu. Apa lagi, orang luar. Ini lah budaya harus kita lihat,” pungkas Edy. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles