16.4 C
New York
Friday, May 10, 2024

Terungkap Jalur Ekspedisi Mammoth Sebelum Mati Melalui Gading

Jakarta, MISTAR.ID

Para ahli sukses menemukan jalur ekspedisi mammoth yang mengembara di Amerika Utara lebih dari 14.000 tahun lalu lewat gadingnya, serta berpendapat, hewan itu berasal dari Yukon bagian barat.

Binatang ini lalu melakukan perjalanan ratusan kilometer via barat laut Kanada sebelum sampai di sebuah pemukiman manusia purba yang kini adalah wilayah Alaska. Di lokasi itu lah, pengembaraannya berakhir dan sepertinya dibantai sekelompok pemburu-pengumpul yang kelaparan.

Cerita perjalanan epik ini didapatkan usai tim peneliti internasional dari McMaster University, University of Alaska Fairbanks dan University of Ottawa mempelajari gadingnya memakai DNA purba dan analisis isotop.

Baca juga:Woolly Mammoth Mau ‘Dihidupkan’ Kembali

Kajian itu mengutip IFL Science, Kamis (18/1/24), gading lengkap ini punya seekor mammoth berbulu diberi nama Élmayuujey’eh. Hewan itu digali bersama sisa-sisa bayi dan remaja gajah purba di Swan Point, salah satu situs arkeologi di Alaska.

Penjabaran isotop lalu memberikan wawasan yang tepat terkait kehidupan hewan seperti pola makan, asal geografis dan migrasi. Ini dapat dilakukan dengan melihat konsentrasi isotop stabil tertentu di dalam jaringan hewan yang diambil dari lingkungan sekitarnya.

Telaah terhadap gading juga menampilkan mammoth adalah seekor betina dewasa yang berumur 20 tahun kala mati sekitar 14.000 tahun lalu.

Baca juga:100 Ekor Gajah di Taman Nasional Hwange Zimbabwe Mati, Ini Penyebabnya

Gading ini merupakan periode masa kritis saat mammoth berbulu terakhir yang tersisa hidup berdampingan dengan manusia pertama yang menempati wilayah Alaska, setidaknya selama 1000 tahun.

Gajah purba diketahui menghabiskan sebagian besar hidupnya di area yang relatif kecil di Yukon. Hanya sejalan bertambahnya usia, pindah sejauh 1.000 kilometer cuma dalam 3 tahun sebelum menetap di tengah-tengah Alaska.

“Mammoth merupakan seekor dewasa muda di puncak kehidupannya. Isotopnya menampilkan tidak kekurangan gizi, hanya mati dan gadingnya didapati Swan Point yang merupakan kamp berburu,” kata Mattew Wooller, peneliti dan direktur Alaska Stable Isotope Facility.

Baca juga:BKSDA Sumut Patroli Bersama Gajah di Kawasan TWA Holiday Resort

Ahli menilai, masuk akal apabila 2 mammoth muda yang ditemukan di dekat Élmayuujey’eh merupakan anak-anaknya. Diyakini mammoth berperilaku seperti gajah modern, dimana betina dan anak-anaknya hidup dalam grup yang erat dan jantan dewasa bepergian sendirian.

“Analisis pergeseran gajah purba ini benar-benar bisa menyokong pemahaman kita tentang bagaimana manusia dan hewan itu hidup di wilayah Alaska,” ujar Tyler Murchie, peneliti dari Departemen Antropologi Universitas McMaster.

Penelitian dimaksud telah diumumkan di jurnal Science Advances. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles