14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Ternyata Tidak Benar Ruang Angkasa Itu Betul-Betul Sepi

Jakarta, MISTAR.ID

Apakah benar jika selama ini ruang angkasa itu betul-betul sepi?

Dirangkum dari Sky at Night Magazine, kita tidak bakal membutuhkan pelindung telinga saat berada di antariksa. Penyebab sunyi itu karena ruang hampa.

Apa yang telinga kita kira menjadi ‘suara’ cuma lah gelombang himpitan yang melalui suatu medium, baik itu medium padat, cair hingga gas.

Baca juga:Apa yang Terjadi Pada Kuku Saat di Ruang Angkasa?

Saat frekuensi tekanan mengenai telinga, dapat membuat rambut dan tulang kecil di dalam telinga bergetar. Lalu mengirimkan sinyal listrik ke otak yang diartikan menjadi suara.

Dalam wadah hampa, tak ada molekul cair, padat atau gas yang dapat menjadi medium akibat tidak akan ada suara.

Ruang angkasa sebenarnya tidak ruang hampa. Areanya begitu luas, khususnya di ruang antar bintang dan antar galaksi.

Baca juga:Bumi Terima Pesan Berjarak 10 Juta Mil dari Luar Angkasa

Di dalam galaksi dan nebula ada awan gas dan debu yang sangat besar dan bolak balik. Molekul-molekul di dalam awan itu bisa bergejolak dan melanjutkan gelombang tekanan, yaitu suara, seperti halnya molekul-molekul di bumi.

Tahun 2022 NASA mengumumkan rekaman suara lubang hitam yang diekstrapolasi dari baha observasi Observatorium Sinar-X Chandra. Ternyata, lubang hitam menghasilkan suara bernada rendah yang tersiar ibarat soundtrack film fiksi ilmiah B tahun 1950-an.

Suaranya bernada rendah, sehingga telinga tidak bisa mendengarnya secara natural. NASA memakai tahapan yang disebut ‘sonifikasi’ untuk membuatnya terdengar.

Baca juga:Polusi Udara Bisa Terjadi di Dalam Ruangan

Frekuensi gravitasi dan gelombang plasma seperti angin matahari dan aliran partikel bermuatan yang terus-menerus disinarkan oleh bintang induk juga merupakan media yang dapat dilewati oleh suara.

Seluruh medium itu belum cukup keras, sehingga bisa mendengarnya apabila berada di sana. Namun, gelombang-gelombang itu cukup jelas agar mampu dideteksi oleh teleskop radio berbasis Bumi.

Jadi jawabannya, ruang angkasa sebagian besar sunyi, namun bukan lah benar-benar sunyi. (rpblk/hm16)

Related Articles

Latest Articles