18.9 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Si Kecil Berjalan dengan Kaki Jinjit, Haruskah Anda Khawatir?

MISTAR.ID

Berjalan adalah tonggak penting pada anak kecil sehingga segala sesuatu yang “tidak biasa” tentangnya, menyebabkan banyak orang tua cemas. Ditambah lagi dengan teman dan kerabat yang dengan santai menyebutkan bahwa jalan kaki “biasanya” merupakan tanda autisme atau masalah neurologis, hal ini dapat menjadi sumber perhatian yang besar.

Toe walking atau berjalan jinjit mengacu pada pola berjalan di mana seorang anak berjalan dengan menggunakan bola kaki mereka dan tidak ada kontak antara tumit dan tanah. Kebanyakan anak mulai berjalan pada usia 12 sampai 15 bulan. Ketika anak-anak mulai belajar berjalan, mereka mencoba berbagai posisi kaki, dan berjalan dengan jari kaki mungkin menjadi bagian dari ini. Sekitar 24 bulan, mereka harus berjalan dengan kaki rata di tanah. Pada usia 3 tahun, anak harus berjalan dengan pola tumit-jari kaki.

Secara umum, hingga usia 2 tahun, jalan kaki bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Seringkali, anak-anak yang berjalan kaki setelah itu melakukannya karena kebiasaan. Lebih dari separuh anak kecil yang berjalan kaki akan berhenti melakukannya sendiri pada sekitar usia 5. Sebagian besar anak kadang-kadang berjalan kaki ketika mereka berjalan di sekitar ruangan (dengan berpegangan pada furnitur), terutama jika mereka telanjang kaki. Beberapa anak terus berjalan, sesekali, hanya untuk bersenang-senang. Kebiasaan berjalan kaki di luar kebiasaan, juga dikenal sebagai berjalan kaki idiopatik, kadang-kadang terjadi dalam keluarga. Penyebab berjalan kaki idiopatik tidak diketahui.

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional ke-56, Ini Anjuran Dinkes Siantar ke Warga

Orang tua dari lebih dari 1.400 anak berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan di Blekinge County di tenggara Swedia. Hasilnya, yang diterbitkan di Pediatrics pada tahun 2012, menunjukkan lebih dari setengah anak-anak yang berjalan jinjit berhenti melakukannya sendiri pada sekitar usia 5 tahun, dan sebagian besar pejalan kaki tidak memiliki masalah perkembangan atau neuropsikiatri.

Penyebab umum dari cara berjalan seperti ini disebabkan oleh tendon Achilles pendek (tendon yang menghubungkan otot kaki bagian bawah ke bagian belakang tulang tumit), cerebral palsy, distrofi otot, atau penyakit umum lainnya pada saraf dan otot. Anak-anak dengan autisme juga dapat berjalan dengan jari kaki atau bola kaki mereka. Tetapi selama anak Anda tumbuh dan berkembang secara normal, berjalan dengan sendirinya, Anda tidak perlu khawatir.

Baca juga: Bagaimana Cara Menangani Kehamilan Anda Sesuai dengan Zodiak Anda

Konsultasikan dengan dokter Anda jika ada kondisi seperti ini:
– Berjalan di atas jari kakinya hampir sepanjang waktu
– Memiliki otot yang kaku
– Tidak terkoordinasi
– Berjalan dengan canggung dan tersandung sepanjang waktu
– Memiliki keterampilan motorik halus yang tampaknya tidak berkembang secara normal (misalnya, dia tidak bisa mengancingkan bajunya)
– Si kecil terlihat tidak bisa menahan berat badannya dengan kaki datar
– Kehilangan keterampilan motorik yang sudah dimilikinya
– Memiliki masalah medis lainnya
– Memiliki riwayat keluarga distrofi otot atau autisme
– Lahir prematur
– Sebelumnya telah berjalan dengan kaki rata dan baru belakangan ini mulai berjalan jinjit
– Hindari kontak mata atau menunjukkan perilaku berulang seperti bergoyang atau berputar

Anak-anak yang dibiarkan dengan perilaku jalan berjinjit dapat mengalami kekakuan, pengencangan, dan nyeri pada tendon Achilles mereka, yang dapat diobati dengan terapi fisik dan latihan peregangan. Operasi mungkin diperlukan tapi jarang (biasanya setelah usia 6 tahun) jika perilaku tersebut mengakibatkan kekakuan tendon.

Berkonsultasi dengan dokter anak Anda pasti akan sangat membantu untuk meyakinkan Anda bahwa si kecil Anda “mengikuti garis” dengan perkembangannya.

Sumber: ChildrensMD

Related Articles

Latest Articles