17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Sampah Plastik di Situs Kota Cina di Medan Dimanfaatkan Jadi Batako

……………………………………..Medan, MISTAR.ID

Tingkatkan kreativitas anak di wilayah situs Kota Cina. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed). Laksanakan pengelolaan limbah plastik menjadi batako.

Ketua kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unimed, Prof Dr Ibnu Hajar MSi mengatakan kegiatan ini bekerjasama dengan Museum Kota Cina.

“Kita melaksanakan kegiatan ini sebagai salah satu pilar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengabdian Kepada Masyarakat,” kata Prof Ibnu Hajar, Rabu (7/6/23).

Baca juga: Lewat Program Sdekah, Kecamatan Medan Tembung Minimalisir Sampah Plastik

Disebutkannya PKM yang dilaksanakan pada Senin (29/5/23) ini juga melibatkan tim dosen lainnya yakni Prof Dr Minda dan Ulfa MPd dibantu mahasiswa jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Pendidikan Unimed dan diikuti 27 anak- anak sekitar situs Kota Cina.

Situs Kota Cina di Medan Marelan sudah dikenal sejak tahun 1970-an. Namun baru belakangan ini peninggalan sejarahnya mulai terungkap khususnya pada 1986 penggalian tanah dengan menggunakan alat berat untuk pembangunan Tol Belmera.

Situs kota Cina ini berada di dekat TPA terjun. Di  lokasi ini banyak sekali limbah plastik yang merupakan penyumbang pencemaran lingkungan yang signifikan baik di darat maupun di laut.

Baca juga: Mahasiswi Unimed Raih Emas di Ajang Internasional Thailand Mountain Bike Cup II Tahun 2023

Sifat sampah plastik membuatnya sulit terurai. Membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan akan banyak menghasilkan polutan yang bersifat karsinogenik.

Di Kawasan TPA terjun ini banyak ditemukan anak bekerja dalam berbagai pekerjaan mulai dari pemulung, penjual koran dan pemilah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Awalnya pekerja anak tersebut hanya untuk membantu perekonomian orang tua, tetapi lama kelamaan banyak anak yang terjebak sebagai pekerjaan permanen. Kemiskinan dan tingkat pengangguran menjadi alasan anak tersebut bekerja untuk membantu orang tuanya dalam mencari uang.

Baca juga: Minim Alat, Petugas TPA Simalungun Kewalahan Urus Sampah

Dari hasil penelusuran tim dosen PKM Unimed ini diperoleh informasi guna mempertahankan hidup, mereka melakukan kerja serabutan demi mendapatkan biaya untuk makan dan minum.

Putus sekolah telah menjadi salah satu permasalahan serius yang harus segera mendapat perhatian dan penanganan yang optimal dari semua kalangan masyarakat.
Permasalhan ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat kreativitas anak.

Melalui tim dosen PKM yang berada di bawah naungan LPPM Unimed. Tim lakukan upaya pemanfaatan pengelolaan limbah plastik menjadi batako untuk meningkatkan kreativitas anak di Situs Kota Cina.

Baca juga: Pemberdayaan Kelompok Bank Sampah Siantar, Raih PRIA Awards 2023

Anak-anak diedukasi bagaiman tahapan pembuatan batako dari limbah plastik.

Pertama dengan mempersiapkan semen, pasir dan sampah plastik yang sudah dicacah menjadi pecahan yang sebelumnya sampah tersebut digiling dengan mesin agar menjadi cacahan sampah.

Kedua, seluruh bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan perbandingan sampah 30%.

Hasil olahan bahan itu kemudian mencetak batako dengan menggunakan cetakan bahan dari besi dan bahan dari ABS ringan. Tahap berikutnya cetakan Batako  dijemur sampai kering dan siap digunakan untuk keperluan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Ringroad Dairi Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah, Ancaman untuk Meraih Adipura

Prof Dr Ibnu Hajar MSi berharap dengan kegiatan ini memberikan manfaat bagi anak- anak untuk berkreativitas dan mengurangi sampah lingkungan, sehingga ke depannya dapat mengatasi problem lingkungan Situs Kotta Cinna

“Kita berharap kegiatan yang dilakukan ini bukan saja bisa meningkatkan kreativitas anak- anak. Tapi juga sebagai upaya mengatasi permasalahan terkait limbah pengolahan sampah di lingkungan Situs Kotta Cinna. Dengan demikian kita juga turut menjaga dan merawat sejarah Kotta Cinna,” pungkas Prof Ibnu Hajar. (Anita/hm21).

Related Articles

Latest Articles