18.5 C
New York
Monday, October 7, 2024

Penggunaan AI, Mudahkan Pekerjaan Sekaligus Mengurangi Berpikir Kritis

Medan, MISTAR.ID

Dosen Universitas Darma Agung (UDA), Elok Perwirawati, mengatakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sangat bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun dosen. Selain mempermudah pekerjaan, AI juga dapat diakses kapan dan di mana saja.

Berdasarkan survei Visual Capitalist tahun 2023, ChatGPT menjadi aplikasi AI yang kini paling banyak digunakan di seluruh dunia dengan kunjungan 14,6 miliar. Pengguna di Indonesia bahkan menempati peringkat enam dari jumlah tersebut, sebanyak 32 persen, setara dengan Argentina dan Brazil.

Namun menurut Elok, AI ini memiliki sisi negatif jika tidak dipergunakan dengan baik. Penggunaan AI yang menjadi sebuah ketergantungan bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas makalah, artikel dan lainnya menimbulkan kekhawatiran bagi dosen.

Baca juga:Penggunaan AI di Dunia Pendidikan: Kolaborasi atau Ancaman?

“Kekhawatiran itu sudah pasti ada, karena berdampak pada critical thinking atau cara berpikir kritis mahasiswa yang sudah pasti tidak akan berkembang karena selalu di cekoki dengan kemudahan-kemudahan tadi (ChatGPT),” katanya kepada Mistar.id, Senin (7/10/24).

Lanjutnya, mahasiswa jadi tidak bisa berpikir kritis. Karena tanpa perlu banyak berpikir dan menganalisa, mahasiswa mendapatkan segala yang dia butuhkan.

“Mahasiswa jadi tidak bisa menilai kebenaran informasi, tidak mampu mempertimbangkan alternatif penyelesaian masalah bahkan tidak mampu mencari solusi yang terbaik berdasarkan fakta dan bukti yang sebenarnya, karena bergantung pada kecerdasan buatan tadi,” jelasnya.

Baca juga:Kominfo Berencana Keluarkan Surat Edaran Terkait Penggunaan AI

Dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pariwisata ini juga mengaku akan sulit jika harus membatasi atau mengurangi akses penggunaan ChatGPT ini.

“Ya tidak bisa, itu kan di luar kendali kita,” sambungnya dengan menekankan bahwa saat mahasiswanya diberikan tugas, biasanya ia akan melakukan cek ulang.

“Itu akan kelihatan, mana yang memang hasil buah pikiran mereka mana yang hasil dari AI. Itukan akan terlihat berbeda,” sebutnya.

Ia berharap agar mahasiswa ataupun pengguna AI lainnya dapat menggunakannya dengan bijak dan bertanggung jawab.

“Pahami kelebihan dan kelemahannya,” tutupnya. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles