9.6 C
New York
Monday, May 13, 2024

Kebisingan Laut Mempengaruhi Kehidupan Penyu

Jakarta, MISTAR.ID-

Selama beberapa dekade terakhir, polusi suara di lingkungan laut telah meningkat secara signifikan.

Akibatnya, kebisingan tersebut mengancam kelestarian suara alami laut. Penyu merupakan salah satu hewan laut yang paling terkena dampak polusi tersebut.

Makhluk laut menggunakan suara untuk fungsi vital seperti beranak, mencari makan, menghindari bahaya, merasakan lingkungan sekitar, bernavigasi dan berkomunikasi.

Namun, tingkat kebisingan yang lebih tinggi di laut membuat kehidupan penyu semakin sulit. Lantas apa dampak yang dirasakan penyu akibat polusi suara, dan bagaimana kebisingan laut ini mempengaruhi kehidupan hewan-hewan tersebut?

Kebisingan Laut Mempengaruhi Pendengaran Penyu

Mengutip Science Daily (22/03/23), penelitian yang dilakukan oleh Woods Hole Oceanographic Institution menunjukkan bahwa penyu mungkin mengalami gangguan pendengaran sementara akibat kebisingan di bawah air.

Baca juga : Cina Tolak Rencana Jepang Buang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ke Laut

“Kami berhipotesis bahwa suara keras akan mengganggu pendengaran penyu, serupa dengan dampaknya pada spesies lain,” kata Andria Salas, peneliti pascadoktoral di OMSI dan salah satu penulis studi tersebut.

Dampak tingkat kebisingan yang relatif rendah terhadap penyu mengejutkan para peneliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan menimbulkan respon pada penyu yang menurunkan sensitivitas pendengarannya yang dikenal dengan transient ambang batas pergeseran (TTS).

“Lebih dari separuh  spesies penyu terancam punah, dan polusi suara merupakan pemicu stres tambahan yang  harus kita pertimbangkan ketika mencoba melindungi hewan-hewan ini.” kata Salas.

Tim  menggunakan pendekatan invasif minimal dengan memasang alat di  telinga dua spesies penyu air tawar yang tidak terancam. Mereka memantau ketegangan saraf yang tercipta saat penyu mendengar suara untuk mengukur pendengaran.

Penyu tersebut kemudian dipaparkan dengan white noise yang keras dan pendengarannya diukur selama satu jam setelah paparan dan kemudian ditindaklanjuti selama dua hari untuk melihat peningkatannya.

Baca juga : Wow! Penyu Terbesar di Dunia Muncul di Pantai Kalimantan Barat

Hasilnya menunjukkan pendengaran penyu masih dalam tahap pemulihan.

Namun, gangguan pendengaran bisa berlangsung dari beberapa menit hingga lebih dari satu jam dan dalam beberapa kasus bisa bertahan hingga beberapa hari.

Sumber kebisingan laut

Dalam laporan Komisi Mamalia Laut tahun 2004, aktivitas manusia di ekosistem laut berperan dalam  akustik lautan secara keseluruhan.

Suara digunakan sebagai alat eksplorasi laut dan juga dihasilkan oleh aktivitas lainnya.

Sumber kebisingan buatan  dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori:

  • kapal komersial besar
  • peralatan seismik dan senjata angin lainnya
  • sonar militer
  • peralatan sonar  dipasang di kapal
  • ping
  • peralatan suara yang digunakan untuk eksplorasi
  • pemecah es  kutub
  • peralatan pengeboran lepas pantai
  • pencarian sumber suara
  • Kapal kecil.

Polusi suara telah mengubah lingkungan laut yang tadinya tenang menjadi lingkungan yang bising dan kacau, sehingga merugikan satwa liar laut.

Baca juga : Ketika Warna Laut Kini Tak Lagi Biru

Pencemaran ini biasanya tidak mendapat perhatian yang sama seperti jenis pencemaran lainnya, namun dampaknya terdokumentasi di banyak ekosistem laut. (KOMPAS.com/hm19)

Related Articles

Latest Articles