9.6 C
New York
Monday, May 13, 2024

BRIN Berangkatkan Ekspedisi Riset Ilmiah Kelautan Indonesia-China

Jakarta, MISTAR.ID

Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Amarulla Octavian memimpin prosesi pelepasan Riset Ilmiah Kelautan Indonesia – China. Riset ilmiah ini hasil kerja sama antara BRIN dengan Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences (IOCAS).

“Kerja sama riset laut ini merupakan program ekspedisi BRIN, yakni Indonesian Maritime and Western Pacific Ocean Longterm Scientific Expedition (IMPOLSE) 2023 yang akan terbagi ke dalam dua etape,” kata Amarulla saat memimpin proses di Dermaga Jakarta International Terminal JITC-2 Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/11/23).

Etape pertama dimulai dari Jakarta menuju Bitung, Sulawesi Utara. Riset berlangsung mulai 15 November hingga 7 Desember 2023. Etape kedua berlangsung dari Bitung kembali ke Jakarta. Riset berlangsung pada 9 hingga 20 Desember 2023.

Pada prosesi pelepasan riset ini hadir para pejabat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera (ESDM), Kementerian Pertahanan, Pushidros TNI AL, Bakamla, Kedutaan Besar People Republic of China, IOCAS, para peneliti BRIN, dan peneliti Xiamen University.

Baca Juga : Peneliti BRIN Akui Piramida Toba Tak Tercatat di Naskah Kuno Batak

Program ini bermula sejak 2013 sebagai tindak lanjut ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan IOCAS. Program berjalan setiap tahun. “Program ini sempat tertunda sepanjang pandemi covid-19,” kata Amarulla.

Penelitian Perilaku Arus Laut

Selama ekspedisi riset akan berfokus pada penelitian perilaku arus laut masuk Indonesian Throughflow (ITF) di Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Halmahera. Termasuk di arus laut keluar ITF di Selat Lombok, Selat Ombai, dan Selat Timor.

“Perilaku arus laut tersebut akan dibuat model untuk simulasi ekosistem dan lingkungan kelautan yang dipengaruhi ITF berikut turbulensi dan pencampuran frekuensi tinggi,” kata Amarulla.

Tujuan riset nantinya adalah menganalisis pengaruh arus laut lintas Indonesia dalam mendorong pola sebaran biota laut antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hasil Riset digunakan untuk melakukan konfirmasi dan validasi model Pusat Akumulasi keanekaragaman hayati tinggi di kawasan konvergensi Indo-Pasifik.

“Banyak keuntungan yang akan diperoleh oleh para periset BRIN sebagai bentuk nyata kontribusi positif berbagai program Pembangunan Nasional pada bidang kemaritiman,” kata dia.

Baca Juga : BRIN Minta Pemerintah Dapat Memastikan UMKM Digatalisasi dan Konvensional Bersaing Sehat

Ekspedisi Laut BRIN kali ini menggunakan kapal riset KM Geomarin 3 milik Kementerian ESDM. Kapal diawaki 52 ABK dan teknisi, serta 15 periset BRIN, 2 Periset Pushidros TNI AL, 6 periset IOCAS, dan 1 periset dari Xiamen University. Ekspedisi Laut tahun ini juga ditujukan sebagai peringatan 10th Years Collaboration Indonesia-China Silk and Belt Road in Marine Research. (mci/hm24)

Related Articles

Latest Articles