28 C
New York
Saturday, July 20, 2024

Menyerupai Buaya, Nenek Moyang Amfibi Purba Memiliki Ekor

Jakarta, MISTAR.ID

Jenis amfibi raksasa ditemukan ada yang terhindar dari kepunahan massal dengan panjang 1,5 meter dan bertahan hidup di tengah lingkungan yang rusak sekitar 249 juta tahun lalu.

Sesuai identifikasi ahli, jenis itu termasuk Benthos Uchida, genus amfibi menyerupai buaya raksasa yang hidup pada zaman Trias atau telmatosaurus. Umumnya hidup di air seperti danau dan sungai, hingga panjangnya dapat sampai 2,5 meter.

Spesimen studi menunjukkan bentuk kepala amfibi itu serupa buaya, namun ekornya mirip katak berekor. Kini Benthos Uchida tak mempunyai kerabat langsung yang masih hidup.

Baca juga:Ditemukan di Mesir, Ini Dia Fosil Paus Berkaki Empat Berusia 43 Juta Tahun

Hasil telaah itu diinformasikan tim ahli paleontologi Felipe L Pinheiro di jurnal The Anatomical Record belum lama ini. Jenis amfibi Triassic dimaksud diberi nama ilmiah Kentisuchus Rossi.

Fosilnya sebelumnya didapati pada Agustus 2022 di Formasi Sanga do Cabral. Tempat itu adalah formasi batu sedimen di Rio Grande do Sul, Brazil. Awalnya fosil Benthos Uchida cuma ditemukan Eropa Timur.

Penjelasan Pinheiro, amfibi purba itu merupakan ordo temnospondyli (temnospondyls). Kelompok binatang ini meliputi hewan-hewan tetrapoda purba ukuran kecil hingga raksasa. Tetrapoda ini juga sering disebut amfibi primitif.

Baca juga:Polres Labuhanbatu Cek Kesehatan Korban Serangan Buaya

Sisa purba temnospondyls bisa ditemukan di tiap benua di Bumi dan diprediksi hidup selama selama era Carboniferous, periode Permian and Triassic.

“Kemampuan temnospondyls beradaptasi dengan lingkungan yang tidak bersahabat usai kepunahan massal dinosaurus, menyebabkan dapat ditemukan di seluruh dunia,” paparnya dilansir dari Science News, pada Selasa (30/1/24).

Peneliti paleontologi, Estevan Eltink menuturkan, temnospondyls juga meninggalkan jejak dari rentang waktu geologi yang panjang.

Baca juga:Warga di Asahan Rekam Buaya Lagi Mangsa Monyet di Sungai, BKSDA Turun Tangan

“Kelompok paling banyak jenis di tetrapoda primitif, tercatat di masing-masing benua di dunia,” sebutnya. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles