Milan, MISTAR.ID
Penelitian terkini dirilis jurnal Nature menjumpai kuping kera berumur 6 juta tahun mempunyai struktur yang menyerupai dengan telinga manusia modern.
Ini menampilkan transformasi dalam telinga mungkin adalah salah satu langkah awal dalam evolusi manusia untuk berjalan tegak. Observasi itu dilaksanakan para ahli dari Universitas New York, Universitas Harvard dan Universitas Zurich.
Mereka mengkaji fosil telinga kera purba bernama Sahelanthropus tchadensis, yang didapati di Chad pada tahun 2002. Para peneliti mendeteksi kuping Sahelanthropus mempunyai struktur yang mirip dengan telinga manusia modern dalam beberapa hal. Contohnyaa, telinganya mempunyai liang telinga yang dalam dan tulang pendengaran yang besar.
Baca juga:Kasus Pertama, Virus Flu Babi Terdeteksi pada Manusia
Para ahli berpendapat, struktur ini mungkin membantu Sahelanthropus untuk mendengar lebih bagus ketika berjalan tegak. Pasalnya, liang telinga yang dalam membantu mengumpulkan suara, dan tulang pendengaran yang besar menopang memfokuskan suara.
Peneliti juga mendapati kuping Sahelanthropus tak memiliki struktur yang unik dari kera modern. Misalnya, kupingnya tidak mempunyai tulang pendengaran yang kecil disebut malleus.
“Alih bentuk dalam telinga mungkin sudah menopang Sahelanthropus untuk mendengar lebih baik kala berjalan tegak,” ujar penulis studi, Stephanie Meldrum dari Universitas New York, seperti dirangkum dari Science Alert, pada Kamis (1/2/24).
Baca juga:Pari Jawa Dinyatakan Punah Akibat Manusia
Para peneliti menuturkan, kajian ini memberikan pengetahuan baru tentang evolusi manusia. Disebutkan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengerti bagaimana perubahan dalam telinga berkontribusi pada evolusi manusia untuk berjalan tegak. (sdnws/hm16)
