MISTAR.ID
Temuan terbaru menyebutkan jika mikroplastik lebih berbahaya dari yang kita ketahui selama ini. Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Rhodes Island menyebutkan jika mikroplastik dalam air minum bisa masuk ke jantung hingga otak.
Penelitian yang dilakukan pada tikus tersebut menunjukkan mikroplastik yang masuk ke dalam otak dan jantung dapat berdampak pada perubahan perilaku tikus. Seperti terjadinya demensia pada manusia, serta perubahan penanda imun di hati dan otak.
Kemudian, tikus yang digunakan adalah tikus yang berusia tua maupun muda. Penelitian dilakukan selama tiga minggu setelah seluruh tikus diberi air yang mengandung mikroplastik.
Baca juga: Keuntungan Mengistirahatkan Otak Selama 5 Menit
“Apa yang kami temukan sangat mengejutkan. Dalam kenyataannya, ini bukan dosis mikroplastik yang tinggi. Namun, dalam waktu singkat, kami melihat perubahan signifikan,” jelas ahli saraf Jaime Ross, Selasa (19/9/23).
Perlu dicatat bahwa hasil penelitian ini mungkin tidak dapat langsung diterapkan pada manusia, tetapi penelitian yang melibatkan model hewan seperti tikus ini merupakan langkah awal yang penting dalam penelitian klinis selanjutnya.
Sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan keberadaan mikroplastik dalam sistem pencernaan manusia, tersebar dalam aliran darah, mengumpul di paru-paru, dan bahkan mencapai plasenta. Pada tahun 2021, para ahli toksikologi telah memperingatkan pentingnya mendalami dampak polutan ini terhadap kesehatan manusia.
Baca juga: Hindari Penuaan Otak Melalui Musik
“Kehadiran mikroplastik dalam otak sangat mengkhawatirkan. Disebut berbahaya karena dapat melewati penghalang kekebalan yang memisahkan sistem saraf pusat dari aliran darah tubuh lainnya, dan ini dapat mengakibatkan masalah neurokognitif,” tambahnya. (mtr/hm20)
