Gigi bagian penting dalam penampilan seseorang. Tak heran, untuk memiliki gigi yang baik, sebagian orang berani mengeluarkan uangnya berapa pun. Mulai dari merawat, membersihkan karang, pakai pemutih, pakai kawat gigi atau bahkan implan gigi.

Implan gigi menjadi solusi untuk mengganti gigi yang tanggal atau ompong. Meski demikian, ada risiko yang mengintai dari pemasangan implan gigi sehingga penting untuk memperhatikan beberapa hal sebelum memasang implan gigi.

Implan gigi merupakan sekrup titanium yang ditanamkan pada rahang gigi yang berfungsi sebagai pengganti akar gigi yang hilang serta untuk menahan gigi palsu. Pemasangan implan gigi dapat dilakukan jika Anda memiliki keluhan gigi tanggal atau gigi ompong, namun tidak ingin menggunakan gigi palsu.

Baca juga:Ini Cara Mengobati Sakit Gigi Berlubang

 

Tahap Persiapan Pemasangan Implan Gigi

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai permasalahan gigi yang Anda keluhkan sebelum implan gigi dipasang. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan gigi secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kondisi gusi dan mulut Anda memenuhi kriteria pemasangan implan gigi.

Jika ditemui adanya masalah. seperti penyakit gusi, dokter gigi akan mengobatinya terlebih dahulu sebelum pemasangan implan gigi dilakukan. Tujuannya agar pemasangan implan gigi dapat berjalan lancar dan membuahkan hasil yang diinginkan.

Bagi yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, pernah menjalani terapi radiasi di kepala, memiliki kebiasaan merokok, memiliki implan ortopedi, atau sedang mengonsumsi obat tertentu, bicarakan kepada dokter gigi Anda. Dokter gigi akan memutuskan tindakan yang perlu dilakukan sebelum pemasangan implan gigi.

Jika dianggap semuanya telah memenuhi syarat, dokter akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan rontgen panaromic gigi atau CT scan guna menilai kondisi rahang Anda.

Setelah hasilnya keluar, dokter akan menentukan apakah implan gigi dapat dilakukan di lokasi yang Anda inginkan atau tidak.

Tahap Pemasangan Implan Gigi

Pada proses pemasangan implan gigi, hal yang pertama dokter lakukan adalah menyuntikkan anestesi lalu mencabut gigi.

Setelah gigi dicabut, dokter akan melakukan proses pengeboran pada lokasi gusi yang akan dipasangi implan gigi. Barulah setelah itu pemasangan implan gigi dilakukan.

Setelah pemasangan implan gigi selesai, Anda mungkin akan mengalami ketidaknyamanan, seperti gusi dan wajah yang membengkak, memar pada kulit dan gusi, nyeri pada area yang mendapati implan, serta perdarahan kecil. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri atau antibiotik

Pemasangan implan gigi dilakukan, mintalah kepada orang yang dikenal untuk menemani pulang, mengingat obat ini bisa menyebabkan efek samping pusing.

Baca juga:Bunda, Ini Cara Mengajari Anak Sikat Gigi yang Benar

Tahap Penyembuhan dan Perawatan Setelah Implan Gigi

Implan gigi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, tetapi hasilnya tentu akan bergantung pada perawatan yang dilakukan. Setelah pemasangan implan gigi atau semasa awal penyembuhan, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan tekstur lembut.

Kemudian, lakukan perawatan gigi seperti biasa. Anda harus menjaga kebersihan mulut dengan baik, menghindari kebiasaan mengonsumsi makanan dengan tekstur yang keras, seperti permen atau makan es batu, berhenti merokok, serta membatasi konsumsi minuman berkafein.

Anda juga perlu ke dokter gigi secara rutin, agar implan gigi dan kesehatan gigi tetap terpantau dengan baik.

Risiko Implan Gigi

Seperti prosedur bedah lainnya, pemasangan implan gigi pun memiliki risiko dan potensi komplikasi. Di antaranya adalah:

  • Gangguan rongga sinus, biasanya disebabkan oleh implan gigi pada rahang bagian atas yang kemudian menonjol hingga mengganggu rongga sinus
  • Kerusakan saraf yang mengakibatkan rasa sakit dan sensasi kesemutan pada gigi, gusi, bibir, dan dagu.
  • Cedera atau kerusakan pada struktur di sekitar implan gigi, seperti pembuluh darah atau gigi lainnya
  • Infeksi pada lokasi implan gigi. (alo dokter/hm06)