Wang menyarankan agar masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan, mempertimbangkan untuk mengurangi paparan cahaya lampu pada malam hari untuk melindungi diri dari risiko yang mungkin terjadi.
“Paparan terus-menerus dari cahaya lampu di malam hari dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur. Gangguan ini dapat mengganggu ritme sirkadian dan tidur seseorang,” tambahnya.
Namun, risiko stroke juga terkait dengan masalah tidur. Orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami stroke, sementara risiko juga meningkat pada orang yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur. (mtr/hm20)
