Noumea, MISTAR.ID
Kekacauan terjadi di Kaledonia Baru mulai Senin (13/5/24) diwarnai pembakaran mobil dan toko sampai memaksa pasukan keamanan melepaskan tembakan.
Kerusuhan terjadi di Noumea, ibu kota teritori Prancis di Pasifik yang mempunyai hak otonomi khusus dan berlanjut semalaman sampai Selasa (14/5/24).
Ini disebabkan reformasi konstitusi yang tengah diperdebatkan di majelis nasional di Paris, bertujuan untuk memperlebar jumlah pemilih dalam pemilihan provinsi di daerah tersebut.
Baca juga:Kerusuhan Menggila, Mayat Berserakan di Pinggiran Ibu Kota Haiti
Sekelompok pendemo mengambil alih sejumlah titik tempat dan menghadapi polisi, yang membalas dengan tembakan tak mematikan. Sementara komisaris tinggi wilayah tersebut menuturkan, ada tembakan yang dilepaskan ke arah pasukan keamanan selama kekacauan.
Jalan-jalan di Noumea dipenuhi bekas bentrokan polisi dengan perusuh. Lalu lintas (lalin) diblokir oleh kendaraan yang terbakar dan tumpukan ban berasap.
“Kantor polisi terdekat terbakar dan 1 unit mobil. Di depan rumah saya, terdengar teriakan dan ledakan tanpa stop. Saya merasa seperti sedang berperang,” kata Sylvie, warga setempat,” katanya kepada AFP, seperti dilansir, pada Jumat (17/5/24).
Pihak berwenang menyampaikan, sebanyak 36 orang ditangkap dan 30 petugas polisi terluka. Ini termasuk mengumumkan jam malam dan larangan pertemuan publik.
Pemadam kebakaran mencatat nyaris 1.500 panggilan dan menghitung sekitar 200 kebakaran dalam kerusuhan semalam. Dua dealer mobil dan 1 pabrik pembotolan di ibu kota Noumea dibakar dalam serangan pembakaran.
Baca juga:Usai Kerusuhan dan Penjarahan, Papua Nugini Kembali ‘Normal’
Walaupun keadaan tampak lebih tenang di beberapa bagian Noumea, masih terjadi bentrokan di pinggiran kota, di mana sebuah supermarket dijarah usai dirusak pada malam hari.
Banyak Lokasi usaha lain yang juga mengalami percobaan pembobolan dan hanya sedikit toko yang buka. Antrean panjang terbentuk di depan beberapa yang masih buka.
Kelompok perwakilan pengusaha mengatakan, ratusan mobil dibakar, termasuk 30 tempat usaha, toko dan pabrik. Kelompok itu mengeluarkan himbauan untuk tetap tenang dan menyampaikan hampir 1.000 pekerjaan di pulau itu terancam akibat kerusuhan tersebut.
Jaringan transportasi umum di pulau itu juga sudah terputus, dan maskapai penerbangan utama wilayah dimaksud, Aircalin, mengumumkan membatalkan seluruh penerbangannya mulai Selasa (14/5/24). (cnbc/hm16)