16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

BKKN Sebut 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Gejala Baby Blues

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa sebanyak 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan risiko baby blues tertinggi di Asia.

Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, baby blues syndrome adalah keadaan depresi sementara yang umum dialami oleh ibu baru karena perubahan hormon.

Penurunan hormon yang signifikan dan tiba-tiba dapat mengurangi stamina ibu pasca-melahirkan. Konflik batin terkait kemampuan baru sebagai ibu juga dapat menyebabkan rasa cemas berlebih dan penolakan terhadap peran baru, mengakibatkan baby blues syndrome.

Baca juga: Awas! Baby Blues Syndrome Tak Tertangani Bisa Picu Depresi

Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Naftalia Kusumawardhani, menekankan bahwa proses hamil merupakan beban berat yang dapat memengaruhi kesehatan mental ibu.

“Pengalaman selama hamil, termasuk stres dan konflik dengan keluarga, dapat berdampak pada sikap ibu terhadap bayi setelah melahirkan,” jelas Naftalia.

Lanjutnya, dukungan keluarga terdekat dianggap krusial untuk mencegah kondisi baby blues.

“Sehingga hubungan emosional antara ibu dan anak dapat terjalin dengan baik,” tambahnya. (Kumparan/hm20)

Related Articles

Latest Articles