New York, MISTAR.ID
Varian Covid-19 terbaru yang dikenal sebagai FLiRT sedang menyebar di Amerika Serikat (AS) dan tingkat penularannya cukup signifikan.
“Para ahli kesehatan mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan,” kata juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Senin (20/5/24).
Varian FLiRT diketahui bisa menimbulkan gejala yang lebih parah pada pasien tertentu, terutama mereka yang belum divaksinasi.
Baca juga: Sidang Lanjutan Kasus Korupsi APD Covid-19, Saksi PPTK Ngaku Tak Terima Uang
Berikut 11 gejalanya:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sulit bernafas
- Kelelahan
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Brain fog (sindrom seseorang kesulitan berkonsentrasi terhadap suatu hal)
- Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan, muntah).
Perlu diketahui, Covid-19 varian FLiRT merupakan salah satu varian terbaru dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
“Jenis ini adalah keturunan varian JN.1 yang dominan di AS selama beberapa bulan terakhir,” kata profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andy Pekosz.
Baca juga: Kasus Korupsi APD Covid-19, Saksi PPK Akui Terima Uang Rp75 Juta
FLiRT memiliki kemampuan bermutasi di bagian spike protein, khususnya pada domain pengikat reseptor (RBD) yang meningkatkan efisiensi virus dalam menginfeksi sel manusia.
Salah satu mutasi signifikan pada varian ini adalah perubahan pada posisi asam amino threonine di spike protein yang pada akhirnya virus mampu menempel pada sel inang dan menghindari deteksi sistem imun.
“Setelah menempel pada sel inang, virus dapat membuat infeksi berulang pada individu yang sebelumnya telah sembuh, bahkan yang telah divaksin,” tambah Andy. (mtr/hm20)
