15.6 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Ini 8 Faktor yang Sering Memicu KDRT

Jakarta, MISTAR.ID

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) digambarkan sebagai perbuatan negatif terhadap anggota keluarga sehingga menimbulkan penderitaan fisik, seksual, psikologis dan ekonomi.

Meski bisa menimpa anak, orang tua dan anggota keluarga lainnya, persoalan ini sering terjadi pada pasangan, baik istri maupun suami.

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi KDRT. Perselingkuhan adalah satu di antara lainnya. Masalah mencuat ketika seseorang percaya bahwa pasangannya berselingkuh dan menganggap kekerasan sebagai solusinya. Beberapa faktor pemicu lainnya, yaitu:

Baca Juga:KDRT, Dampak dan Pencegahan

  1. Masalah mental

Kecemasan, depresi, ketergantungan obat, gangguan kepribadian antisosial, dan skizofrenia bisa membuat hubungan keluarga tidak stabil. Jika tidak segera ditangani, kekerasan terhadap anggota keluarga bisa menjadi konsekuensinya.

  1. Kemiskinan dan pengangguran

Masalah finansial tentu amat mempengaruhi kesejahteraan sebuah rumah tangga. Hal inilah yang bisa menjadi pencetus utama terjadinya KDRT. Memprihatinkannya lagi, korban kekerasan seringkali tidak memiliki sarana untuk melarikan diri dari situasi tersebut.

  1. Pendidikan

Di seluruh dunia, pendidikan bisa membuat perbedaan besar dalam tingkat KDRT. Hal itu berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam aspek-aspek berumah tangga. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung membuat keputusan yang kurang matang dan kurang mampu mengendalikan emosi.

Baca Juga:Psikolog UGM: KDRT Berdampak Buruk Terhadap Psikis Anak

  1. Menikah di usia muda

Individu yang menikah di usia muda cenderung belum punya keterampilan yang mumpuni dalam mengasuh anak. Akibatnya, mereka rentan mengalami agresi, amarah, frustrasi hingga depresi.

  1. Perilaku retensi dalam suatu hubungan

Salah satu penyebab terjadinya KDRT adalah proses pemikiran bahwa kekerasan dapat membantu menyelamatkan perkawinan. Banyak pasangan melakukan KDRT karena mereka pikir ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya.

  1. Faktor budaya

Ketika dua orang dari budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah, mereka seringkali abai untuk mengenal budaya satu sama lain. Awalnya mungkin tampak menarik, tapi seiring waktu, perbedaan ini bisa memicu KDRT.

Baca Juga:Kenali Ciri Orang yang Tendensi Lakukan KDRT

Budaya suami mungkin tampak tepat dan dihargai di tempatnya. Namun, di tempat lain, budaya itu bisa terasa menyimpang.

  1. Pembelaan diri

Tak sedikit seseorang yang menggunakan kekerasan sebagai tanggapan atas pelecehan dari pasangannya. Artinya, jika satu pasangan menggunakan segala bentuk kekerasan, yang lain dapat mencerminkan hal yang sama.

  1. Alkoholisme

Penggunaan alkohol dan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya dan KDRT. Bahkaan, sebagian besar KDRT disebabkan oleh masalah alkoholisme. Pasalnya, pengaruh alkohol bisa mengubah perilaku, membuat suasana hati tidak stabil, sulit berkonsentrasi hingga sukar menilai suatu keadaan. (halodoc/hm14)

Related Articles

Latest Articles