15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ilmu Komunikasi USU Gelar Pameran Fotografi

Medan, MISTAR.ID

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan pameran fotografi bertajuk Prabaswara Socio-Cultural Photography and Art Exhibition dengan menampilkan sisi gelap dan terang Kota Medan melalui cahaya tangkapan gambar yakni fotografi.

Pameran ini diadakan di Cafe Ruang Sarca Jalan Abdul Hakim, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Pemaren dibuka mulai pukul 15.00-22.00 WIB, Jumat (8/12/23).

Dalam tampilannya, terdapat dua arena yang dijadikan subjek pameran, yaitu indoor dan outdor. Bukan hanya foto, namun terdapat juga pameran ulos yang dipanjangkan di outdor beserta lukisan hasil karya mahasiswa.

Sedangkan indoor merupakan ruang pameran foto yang menampilkan jajaran foto sisi gelap-terangnya Kota Medan dan beberapa akrilik karya mereka. Tak hanya foto, acara ini juga disuguhkan talkshow tentang kiat-kiat menjadi seorang fotografi.

Baca Juga : Lima Cara Mendapatkan Jepretan Cakep Bermodal Kamera Ponsel

Ketua Panitia Pameran Justin mengatakan, pameran ini merupakan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) yang diberikan dosen pengampu untuk membuat sebuah pameran fotografi.

“Jadi ini sebenarnya berawal dari tugas UAS mata kuliah fotografi yang mengharuskan kami membuat pameran ini,” ujarnya.

Pameran yang padat dikunjungi para gen Z Ini menarik perhatian akan tema yang digaungkan, dengan mengusung tema gelap dan terang.

“Jadi kita mengambil sisi gelap dan terang agar masyarakat itu aware bahwa di Medan itu bukan hanya sisi gelapnya tapi juga ada sisi terangnya,” ujarnya.

Dijelaskan Justin, sisi gelap yang dimaksud ialah kemiskinan, sampah yang betebaran dan cakupan kesenjangan sosial lainnya.

“Kalau dari sisi gelapnya kita mengambil dari segi kemiskinan yang belum merata, sampah yang masih banyak dipinggir-pingir jalan, tempat yang masih belum layak ditinggali dari segi sosial dan ekonomi,” tambahnya.

Baca Juga : Melalui Fotografi, Ekonomi Kreatif di Medan Diharapkan Meningkat

Sedangkan sisi terang, meliputi bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya serta makan-makanan yang khas.

“Di Medan itu banyak bangun-bangunan bersejarah, budayanya, makan-makannya juga menarik perhatian dibanding dengan kota-kota lain. Kalau di Medan ini paling khasnya durian, nah jadi kami ambil dari sisi itu,” terangnya.

Related Articles

Latest Articles