Zurich, MISTAR.ID
Sampel pasien di University Hospital Basel, Swiss didapati lebih dari 30 spesies bakteri baru.
Sebagian di antaranya bersangkut paut secara klinis, sehingga bisa membuka akses penelitian baru bagi mereka yang mau lebih memahami atau mencari pengobatan bagi infeksi terkait.
Penemuan itu ini juga mencermati betapa banyak patogen yang masih belum diketahui. Itu perlu diantisipasi apabila mau mengatasi banyaknya infeksi bakteri yang mengganggu spesies manusia.
Baca juga:Sumber Air Warga di Lokasi TPA Tanjung Pinggir Tercemar Bakteri Coliform, Ini Pesan Pemko Siantar
“Koneksi langsung antara spesies bakteri yang baru dikenali dan relevansi klinisnya langka dipublikasikan di masa lalu,” sebut penulis utama, Daniel Goldenberger seperti dilansir dari IFL Science,pada Rabu (10/1/24).
Dirinya bersama teman penulisnya sudah mengumpulkan dan mengkaji contoh pasien mulai tahun 2014, mempelajari total 61 bakteri patogen yang tak diketahui dari orang-orang dengan sejumlah situasi medis.
Membariskan genom bakteri ini terbukti memerlukan perjuangan. Trik tradisional gagal membuahkan hasil, sehingga tim harus beralih ke metode relatif baru dalam mempelajarinya.
Memakai algoritma untuk membandingkan urutan itu dengan strain yang diketahui dan mengidentifikasi 35 jenis baru. Diketahui 27 di antaranya diisolasi dari spesimen jaringan dalam atau kultur darah.
Baca juga:Sumber Air Warga di Lokasi TPA Tanjung Pinggir Kota Siantar Tercemar Bakteri Coliform
Paling utama, 7 di antaranya relevan secara klinis, artinya bisa menimbulkan infeksi pada manusia. Sisanya sebanyak 26 bakteri diklasifikasikan ‘susah diidentifikasi’. Umumnya spesies yang baru dikenali bersumber dari 2 genera, yaitu Corynebacterium (6 jenis) dan Schaalia (5 jenis).
“Banyak spesies dalam dua genera ini ditemukan di mikrobioma alami kulit manusia dan mukosa. Inilah sebabnya mengapa hal ini sering diremehkan, dan penelitian terhadap hal tersebut jarang dilakukan,” tambah Goldenberger.
Ternyata zat-zat dimaksud bisa menimbulkan ancaman bagi kesehatan jika memasuki aliran darah. Tak hanya spesies baru yang ditemukan yang menarik minat tim.
Para ahli beranggapan, salah satu bakteri sulit diidentifikasi didapati pada luka gigitan anjing di ibu jari pasien merupakan patogen baru dan baru mencuat. Bakteri ini pertama kali diisolasi dari luka akibat gigitan anjing atau kucing oleh kelompok di Kanada pada tahun 2022 silam.
Baca juga:5 Orang Meninggal Dunia Usai Terinfeksi Bakteri ‘Pemakan Daging’ di Pantai AS
Terlepas dari kesuksesan mereka, pekerjaan tim terus berkesinambungan, karena menghimpun dan mengurutkan patogen yang tidak diketahui dari pasien di University Hospital Basel.
Realitasnya, lebih dari 20 spesies baru sudah ditambahkan ke dalam daftar mereka yang diharapkan mampu membantu meningkatkan diagnosis dan pengobatan infeksi di masa mendatang. (dtk/hm16)