Medan, MISTAR.ID
Gaya arsitektur yang memadukan unsur Timur Tengah, India dan Spanyol membuat Masjid Raya Al Mashun memiliki daya tarik tersendiri.
Sejak dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Ma’mun Ar-Rasyid, Masjid Raya terus menjadi primadona bagi wisatawan yang datang ke ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.
Saban hari, silih berganti masyarakat berkunjung ke Masjid Raya untuk berswafoto. Tak hanya warga dari luar kota, masyarakat lokal Kota Medan juga masih tetap sering menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat ngumpul dan hang out.
Baca juga: Tradisi Yang Hilang, Bubur Pedas Masjid Raya Medan Ditiadakan
Puluhan pedagang setiap hari juga ramai menghiasi pelataran luar Masjid Raya. Begitu juga dengan anak community sepeda motor dari segala penjuru Sumut. Jumat malam menjadi hari kopi darat mereka yang semakin membuat hidup suasana di seputaran Masjid Raya.
Selain menjadi lokasi wisata, Masjid Raya juga merupakan salah satu masjid yang memiliki nama besar di Kota Medan. Tak heran, masjid ini selalu ramai dipenuhi masyarakat untuk beribadah, terutama saat Bulan Ramadhan.
Terkhusus di Bulan Ramadhan, Masjid Raya hampir tidak pernah sepi dari masyarakat beribadah. Mulai dari subuh hingga malam hari, ribuan masyarakat memadati masjid tersebut.
Baca juga: Masjid Raya Medan Disemprot Disinfektan Jelang Salat Jumat
Apalagi menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat sangat ramai mengantri bubur pedas khas Melayu yang selalu ada di setiap Bulan Ramadhan.
Tak ketinggalan Ramadhan Fair. Event yang digelar Pemko Medan setiap Bulan Ramadhan ini semakin menambah daya tarik Masjid Raya. Banyaknya jajanan takjil membuat lokasi ini semakin padat dan keuntungan tersendiri bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Maka dari itu, tak salah jika Masjid Raya disebut tak kehilangan pesonanya. Di tengah zaman digitalisasi, masjid itu masih menjadi tujuan wisata para wisatawan. Baik untuk religi maupun sekedar berswafoto.
Baca juga: Sholat Ied Di Mesjid Raya Medan Jemaah Wajib Pakai Masker
Salah seorang pengunjung Masjid Raya, Mawaddah mengaku, dirinya sudah 2 kali berkunjung. Kedatangannya pertamanya terjadi saat Bulan Ramadhan tahun ini.
“Saya senang karena kalau bulan puasa di sini sangat meriah. Apalagi ada Ramadhan Fair. Banyak makanan yang bisa dipilih sebagai takjil,” ucap wanita asal Jakarta ini, pada Sabtu (30/9/23). (rahmad/hm16)
