Paris, MISTAR.IDÂ
Hacker yang mengaku bernama Hellcat mengklaim telah meretas perusahaan Prancis, Schneider Electric. Hacker mengatakan telah berhasil mencuri data sebesar 40GB, yang mencakup informasi proyek, plugin, serta 400 ribu baris data pengguna.
Dalam pernyataannya, Hellcat mengancam akan membocorkan data tersebut ke publik jika Schneider tidak memenuhi permintaan mereka. Hellcat meminta pembayaran sebesar USD 125 ribu sebagai bayaran menghapus data tersebut, atau memberikan diskon menjadi USD 62,5 ribu jika Schneider mau mengakui bahwa sistem mereka telah diretas.
Uniknya, permintaan tersebut dibayarkan dalam bentuk baguette, roti khas Prancis yang renyah dan panjang.
Baca juga:Â Data HP Trump dan Vance Ditarget Hacker China
“Baguette di Prancis dijual dengan harga rata-rata 1,07 euro, atau sekitar USD 1,09,” tulis Hellcat, dilansir dari detik, Jumat (8/11/24).
Dengan harga itu, Schneider harus menyediakan hampir 60 ribu baguette untuk memenuhi tebusan mereka.
Namun, ada dugaan bahwa tuntutan baguette ini hanyalah taktik untuk menarik perhatian. Dalam penelusuran lebih lanjut, sebuah postingan di platform X menunjukkan bahwa Hellcat sebenarnya meminta tebusan dalam bentuk Monero, mata uang kripto yang populer di kalangan pelaku kejahatan siber.
“Pelaku ancaman siber yang berafiliasi dengan Korea Utara telah terlihat memanfaatkan LinkedIn sebagai cara untuk menargetkan pengembang malware CovertCatch,” ungkap Cyber Crime Polri dalam unggahannya. (detik/hm20)