21.9 C
New York
Monday, August 26, 2024

Tugas dan Tanggung Jawab Guru Penggerak, Ciptakan Kolaborasi dengan Siswa

Medan, MISTAR.ID

Guru Penggerak adalah salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk menciptakan pemimpin pembelajaran yang berfokus pada pengembangan holistik murid.

Program ini tidak hanya mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi diri, tetapi juga mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan.

Afri Amelia, seorang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Medan telah mengikuti program Guru Penggerak Angkatan V.

Baca juga:Pemkab Palas Harapkan Guru Penggerak Jadi Agen Perubahan Dunia Pendidikan

Guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia ini mengatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk terus belajar menambah pengalaman dan mengutamakan siswa.

“Intinya saya suka belajar. Selain itu dari kepala sekolah dan teman-teman seprofesi yang sama-sama ingin melihat perubahan paradigma pendidikan yaitu Rumah Guru Smandu (RGS),” jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (26/8/24).

Sebagai seorang guru penggerak, Afri membeberkan tugas dan tanggung jawab yang telah ia jalankan. Sebagai pemimpin pembelajaran, ibu dari 3  anak ini harus menjadi teladan bagi siswa maupun orang di sekitarnya.

Baca juga:Pendaftar Kasek SMP di Deli Serdang Bukan Alumni Guru Penggerak

“Saya mengadopsi prinsip among Ki Hajar Dewantara: Ing Ngarso Sung Tuladha,  Ing Madya Mangun Karsa, serta Tut Wuri Handayani. Saya juga sangat suka mengamati bakat dan minat siswa,” katanya.

Setiap awal ajaran, kata Afri, dirinya melakukan asesmen diagnosis. Dari situ ia mengetahui gaya belajar para murid, apakah auditori, visual, atau kinestetik.

“Dengan mengetahui hal itu, saya menerapkan pembelajaran diferensiasi, baik konten, proses maupun produk,” sambungnya.

Tugas selanjutnya, adalah peran menjadi coach (mentor) bagi guru lain.

Berawal dari masa pandemi yang mengharuskan para guru untuk menggunakan platform digital, Afri bersama guru di RGS mendampingi guru-guru mengaktifkan akun belajar.id.

Baca juga:Alasan Kemendikbud Buat Program Guru Penggerak

“Alhamdulillah banyak yang memberi respon positif. Walaupun banyak kendala, namun teman-teman semangat demi kemajuan sekolah tercinta dan pendidikan pada umumnya. Selain itu, mendampingi guru-guru mempelajari media pembelajaran seperti quizizz, canva dan lainnya. Dengan menjadi coach bagi guru lain, saya bisa merefleksikan diri saya,” tambahnya.

Afri juga menjalankan tugas sebagai pendorong kolaborasi dan mewujudkan kepemimpinan siswa (Student Agency) dengan cara membuat siswa menjadi pemimpin dalam pelaksanaan merdeka belajar, menempatkan siswa pada pemegang kendali proses pembelajaran mereka sendiri.

“Dalam hal kolaborasi, saya bersama guru lain mengajak siswa yang berbeda bakat untuk ikut sebuah kompetisi seperti lomba musikalisasi puisi. Saya berkolaborasi dengan guru seni dan mengajak siswa dari ekstrakurikuler padus dan jurnalistik untuk mengikuti lomba itu,” lanjutnya.

Baca juga:Gebyar HGN 20203, Pemkab Pakpak Bharat Apresiasi Guru Penggerak

Sebagai guru penggerak, alumni Universitas Negeri Medan ini memiliki kegiatan yang padat hingga sempat membuatnya kewalahan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

“Jadi saya harus mengajak suami untuk berkolaborasi dalam mengurus rumah tangga. Alhamdulillah suami saya bersedia sehingga segala kegiatan berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Berkolaborasi, lanjut Afri, tak hanya dengan teman komunitas. “Namun, dengan siapa kita hidup karena kewajiban utama adalah di rumah. Suami saya senang melihat saya bergerak karena bisa memberi contoh kepada anak kami,” tutupnya. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles