26 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Ketahui Penanganan dan Pemeriksaan Awal TBC

Medan, MISTAR.ID

Tuberkulosis (TBC) atau TB menjadi salah satu penyakit dengan jumlah penderita yang cukup banyak. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis (MTb) itu juga sudah banyak menelan korban jiwa.

Dilansir dari TB Indonesia, jika mengacu pada laporan TBC Global yang diterbitkan WHO pada tahun 2023, Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 1.060.000 dan kematian sebanyak 134.000.

Tentu dalam penanganan awalnya yang dilakukan adalah pemeriksaan anamnesis. Pemeriksaan anamnesis adalah cara pengumpulan informasi medis yang terperinci tentang riwayat kesehatan dan keluhan saat ini dari pasien oleh dokter atau tenaga medis lainnya.

Spesialis paru, dr Hapsah menjelaskan, penanganan awal pemeriksaan TB adalah dengan cara pemeriksaan anamnesis. “Anamnesis dengan pertanyaan-pertanyaan, apakah batuknya sudah lebih dari pada 2 minggu. Apakah batuknya berdahak dan produktif,” katanya, Rabu (17/7/24) sore.

Baca Juga : 10 Kota di Indonesia dengan TBC Tertinggi

Hapsah menjelaskan, pasien akan ditanya apakah pernah batuk berdarah, berkeringat malam hingga penurunan nafsu makan atau berat badan, serta merasa nyeri pada dada dan suara serak atau tidak.

Jika batuk yang tidak sembuh-sembuh setelah diobati dengan menggunakan pengobatan-pengobatan standar biasa, bisa dilakukan pemeriksaan foto toraks.

“Setelah semua itu kita bisa melakukan pemeriksaan foto toraks hingga pemeriksaan dahak sputum (mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri atau jamur) dan kita lihat kumannya secara bakteriologi,” ungkap Hapsah.

“Lalu dilakukan pengobatan, sesuai dengan berat badan pasien dan diobati dengan standar nasional Indonesia,” pungkasnya. (berry/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles