23 C
New York
Monday, September 23, 2024

Gocah Pahlawan, Pendiri Kesultanan Deli yang Terlupakan

Deli Serdang, MISATAR.ID

Seri Paduka Gocah Pahlawan, pendiri sekaligus raja pertama Kesultanan Deli, memerintah dari tahun 1632 hingga 1669. Kesultanan Deli merupakan cikal bakal Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

Ada 2 pendapat terkait asal usul Gocah Pahlawan. Sumber dari Kerajaan Deli menyebutkan, ia berasal dari India dengan nama asli Muhammad Dalik Khan. Sedangkan sumber dari Kerajaan Serdang meyakini bahwa Gocah Pahlawan adalah keturunan dari raja-raja Bukit Siguntang Mahameru Pagaruyung, bernama asli Indra Yazid.

Terlepas dari asal usulnya, para sejarawan dari kalangan etnik Melayu maupun di luarnya sepakat bahwa Gocah Pahlawan adalah pendiri Kesultanan Deli, hingga pada tahun 1720 terjadi pertentangan politik dalam pergantian kekuasaan yang menyebabkan pecahnya Deli dan pada tahun 1723, dibentuk Kesultanan Serdang.

Di atas bukit kecil di tengah perumahan Nabila, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, terdapat makam yang berukuran panjang. Makam inilah diyakini sebagai persemayaman terakhir Sri Paduka Gocah Pahlawan.

Juru kunci makam, Tengku Fahriadi Amaluddin (67) menjelaskan, banyak kisah yang terjadi sejak ia mulai menjaga area makam pada 2004 silam hingga sekarang.

“Tiap pengunjung yang datang, membawa kisahnya sendiri-sendiri. Dari keberagaman itu, semuanya tertuju pada ketokohan sang Datuk Gocah Pahlawan yang besar. Sayangnya tak banyak orang sekarang yang tahu siapa beliau,” ujar Fahriadi saat ditemui di sekitar area makam, Senin (24/6/24).

Baca Juga : Cicit Sultan Deli Menangkan Gugatan Atas Tanah Kota Galuh di PN Sei Rampah

Tengku Fahriadi Amaluddin, juru kunci makam Tuanku Panglima Gocah Pahlawan. (f: maulana/mistar)

Adi–sapaan akrabnya melanjutkan, orang-orang dekat sini jarang yang tahu siapa tokoh di balik makam ini secara mendalam. Mereka cuma tahu sekadar makam keramat.

“Di area ini, karena sepi beberapa kali saya memergoki muda-mudi memadu kasih, orang mabuk, dan lainnya. Umumnya mereka berbuat begitu karena tidak tahu makam ini milik siapa. Sekarang sudah jarang, sebab sering saya amankan dan memberi arahan ke warga,” sambungnya.

Adi sendiri karena asli Melayu dan masih ada darah keturunan dari Datuk, lebih memercayai kisah dari versi sumber Deli. “Dari cerita turun temurun, beliau tubuhnya tinggi besar, berkumis tebal dan berkulit gelap. Lebih sering bertelanjang dada dan berselempang kain. Sangat gagah,” jelasnya penuh semangat.

Dalam beberapa catatan sejarah, Gocah pahlawan merupakan lambang jati diri masyarakat Melayu Deli. Karakteristik dan sikap seorang panglima sangat melekat, yakni, kesetiaan, taat, memuliakan/mengagungkan raja, menutup aib, dan menentang kezaliman.

“Sayangnya itu hanya tinggal cerita. Sekarang jangankan meneladani sosoknya, tahu tentang sejarahnya pun belum tentu. Saya selalu berpesan kepada siapa pun yang datang ke sini, baik mahasiswa dan kalangan umum untuk menyebarkan kembali kisah tentang ketokohan beliau. Tak ada beliau, tak ada Kota Medan dan Deli Serdang ini,” tambah Adi.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles