Jakarta, MISTAR.ID
Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan sebanyak 9,9 juta warga generasi muda umur 15-24 tahun di Tanah Air tak bekerja dan tidak sedang sekolah (not in employment, education, and training/NEET) di tahun 2023, seperti dilansir, pada Jumat (17/5/24).
Secara mendetail, jumlah generasi muda yang juga tergolong Gen Z tak bekerja, tidak sedang dalam pendidikan dan tidak menjalani pelatihan hingga 9.896.019 orang pada Agustus 2023. Angka itu seimbang dengan 22,25 persen dari total penduduk usia muda di Indonesia.
Dilihat sesuai jenis kelaminnya, jumlah generasi muda tergolong NEET Wanita hingga 5,73 juta orang (26,54 persen generasi muda perempuan) dan jumlah NEET pria mencapai 4,17 juta orang (18,21 persen).
Baca juga:Pandangan Gen Z di Sumut Terkait Perubahan Iklim
Apabila dilihat berdasarkan golongan umurnya, generasi muda tergolong NEET paling banyak berada di umur 20-24 tahun, yakni sebanyak 6,46 juta orang. Kemudian generasi muda di usia 15-19 tahun tergolong NEET jumlahnya 3,44 juta orang.
Jika dilihat berdasarkan pendidikannya, generasi muda tergolong NEET paling banyak adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), jumlahnya 3,57 juta orang.
Lalu jumlah generasi muda alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga 2,29 juta orang, jebolan Sekolah Menengah Pertama (SMP) jumlahnya 1,84 juta orang dan Sekolah Dasar (SD) 1,63 juta.
Baca juga:Kapolres Simalungun Ajak Gen Z Jaga Suasana Kondusif Selama Pemilu
Jumlah generasi muda tergolong NEET alumni universitas 452.713 orang dan diploma 108.464.
Menjadi informasi, BPS mengklasifikasikan NEET merupakan penduduk usia 15-24 tahun yang berada di luar sistem pendidikan, tak sedang bekerja dan tidak tengah berpartisipasi.
Ditemukan sejumlah alasan yang menyebabkan anak muda masuk ke kelompok ini, seperti putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan perekonomian, kewajiban rumah tangga dan sebagainya. (kcm/hm16)
